Seribuan Warga Desa Wuled Serbu Kantor Camat Tirto Pekalongan, Tuntut Kades Mundur

Seribuan Warga Desa Wuled Serbu Kantor Camat Tirto Pekalongan, Tuntut Kades Mundur

DEMO; Seribuan warga Desa Wuled, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, melakukan aksi demonstrasi di kantor Camat--Bakti Buwono/ jateng.disway.id

PEKALONGAN, jatengdisway.id - Seribuan warga Desa Wuled, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, menggeruduk kantor Camat Tirto pada Jumat 18 Oktober 2024. Massa menuntut pengunduran diri Kepala Desa Wuled, Wasduki Djazuli. 

Para pendemo membawa berbagai tulisan, "Masak Kuah Diberi Teri, Gaya Mewah Hasil Korupsi", "Turunkan!". Lalu ada juga spanduk bertuliskan "Katanya Kades Suhu, tapi Kalau Didemo Gak Pernah Nongol! Kades Pengecut!" Demo warga Desa Wuled merupakan jilid keempat dengan tuntutan yang sama yaitu Kades Wuled Turun.

"Kecewanya karena yang ditunggu-tunggu (Kades Wuled) tidak datang. Kalau begini terus (tidak ketemu) tidak menyelesaikan masalah, malah memperbanyak masalah,"kata tokoh masyarakat Desa Wuled, Abdur Rokhim di sela sela aksi.

BACA JUGA: Ratusan Warga Desa Wuled Adukan Kadesnya ke Polres Pekalongan Kota

BACA JUGA: Waspada Megathrust, Rutan Pekalongan Gandeng BPBD Latihan Tanggap Bencana

Ia menyebut tuntutan warga masih sama yaitu agar Kades Wuled mengundurkan diri. Rokhim tidak habis pikir mengapa Kades Wuled enggan mundur dengan situasi yang sudah tidak dipercaya warga. "Kami akan terus (beraksi) hingga Wasduki turun,"ucapnya.

Pihak warga akan terus melakukan aksi hingga bertemu dengan Kades Wuled tersebut. Menurutnya, semakin lama maka amarah warga akan makin besar. Massa aksi itu akhirnya ditemui Camat Tirto Siswanto yang bersedia melakukan audiensi dengan perwakilan warga.

Kuasa hukum warga dari LBH Adhyaksa, Didik Pramono menjadi juru bicara warga yang meminta agar Kades Wuled atau perwakilan perangkat untuk hadir.

BACA JUGA: Ghasta Fest SMAN 3 Kota Pekalongan, Adu Kreatifitas Para Siswa dalam Budaya Jawa

Audiensi itu sempat berlangsung panas ketika seorang pendemo menyentuh badan Camat Tirto yang membuatnya pergi dari lokasi audiensi beberapa waktu. Setelah situasi mulai mereda, audiensi kembali berlangsung dan Kades Wuled tetap tidak datang ke lokasi.

Komunikasi dengan kades Wuled dilakukan via telpon. Kades Wuled beralasan sudah memberikan keterangan saat diperiksa Inspektorat dan Kejaksaan.

"Saya juga sudah pernah menemui warga sewaktu demo yang pertama di depan Balai Desa Wuled. Untuk kali ini tidak hadir, justru karena untuk menjaga kenyamanan bagi masyarakat Wuled.  Saya sebagai Kades pun telah diperiksa Kejaksaan dan Inspektorat terkait dugaan Tipikor. Sekarang lagi menunggu proses hukum selesai," tuturnya.

Camat Tirto dalam audiensi itu menjelaskan bahwa bukan kapasitasnya memecat kepala desa.

"Sementara kasus ini sekarang masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan dari Inspektorat dan Kejaksaan, belum ada keputusan yang bersangkutan bersalah atau tidak," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: