Dampak Kekeringan. 2 Desa di Jenar Sragen Masih Butuh Air Bersih

Dampak Kekeringan. 2 Desa di Jenar Sragen Masih Butuh Air Bersih

Kekeringan - dampak kekeringan dua desa di Jenar masih kekurangan air bersih--Dokumen BPBD Sragen for diswayjateng

SRAGEN, diswayjateng.id - Kebutuhan pasokan udara bersih di kawasan kekeringan terus meningkat. Memasuki bulan Oktober ini, permintaan bantuan air bersih ke BPBD di dua desa diwilayah Jenar, Sragen belum ada penurunan. 

Hal tersebut disampaikan oleh Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sragen, Giyanto. “Di dua desa wilayah Jenar untuk permintaan penurunan air bersih saat ini masih sama,” katanya, Jumat (10/11/2024). 

Giyanto menambahkan dua desa di Kecamatan Jenar adalah wilayah paling sering mengeluarkan air bersih. Dua desa itu adalah Desa Ngepringan dan Desa Banyurip. 

“Pada hari Rabu kemarin saja, kami masih diminta untuk droping air bersih ke 3 RT yang ada di Desa Ngepringan. Untuk Banyurip juga paling sering droping hanya tentang waktunya agak lama, karena keterbatasan armada,” tambahnya. 

Sementara itu, hingga Rabu (9/10/204) kemarin BPBD Sragen telah menyalurkan total 643 tangki atau sebanyak 2.903.000 liter air bersih ke warga yang terdampak kekeringan. 

Jumlah kecamatan yang terdampak kekeringan masih sama, yakni sebanyak 7 kecamatan, yang tersebar di Kecamatan Tangen, Jenar, Gesi, Miri, Sumberlawang, Mondokan, dan Masaran. 

Sementara jumlah wilayah yang terdampak meliputi 21 Desa, 58 dukuh, dan 95 RT dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 5.969 KK atau 20.883 jiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: