Lomba MAPAK Bentuk Karakter Kristiani Anak Usia Dini, Yasip Khasani Siap Gelar Untuk Agama Lain
BERSAMA : Pj Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani bersama Kasubdit Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kemenag RI, Antonius H. Welhelmus Lopis di Salatiga. Foto : Ist/ Nena Rna Basri--
SALATIGA.jateng.disway.id - Pj Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani, berkeyakinan Lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen (MAPAK) tingkat Provinsi Jawa Tengah bisa menjadi momentum strategis dalam rangka pembentukan karakter anak-anak usia dini.
Sehingga, Kota Salatiga siap menggelar kegiatan sejenis MAPAK atau dari agama lain sehingga menciptakan multiflayer efek dan berimbas terhadap ekonomi masyarakat Salatiga
"MAPAK bukan sekedar kompetisi semata, namun sebagai ajang pembelajaran yang efektif untuk menumbuhsuburkan pendidikan agama kristen bagi generasi penerus dalam bentuk yang menyenangkan dan interaktif," kata Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani di Salatiga, Jumat 11 Oktober 2024.
Sebelumnya, Yasip Khasani membuka Lomba MAPAK tingkat Provinsi Jawa Tengah, di Halaman Diknas Kota Salatiga.
Lomba MAPAK ini turut dihadiri Kasubdit Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kemenag RI, Antonius H dan sejumlah petinggi Pemkot dan Dinas Pendidikan Provinsi Jateng.
Lebih jauh Yasip mengungkapkan, kegiatan MAPAK sebagai upaya konstruktif untuk menstimulasi anak-anak mempelajari agama kristen dan menerapkan kedalam kehidupan sehari-hari.
Ajang MAPAK juga mampu menangkal arus globalisasi dan kecepatan teknologi informasi sangat luar biasa pengaruhnya. Sehingga ia mendorong agar kegiatan MAPAK tidak hanya diadakan oleh agama kristen saja namun agama lain bisa menggelar acara serupa.
"Budaya hedonisme, budaya konsumerisme, semua budaya yang tidak sesuai dengan nilai luhur dari bangsa dapat ditekan dan dihalau dengan ajamh MAPAK ini," tandasnya.
Sementara, Kasubdit Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kemenag RI, Antonius H. Welhelmus Lopis merasa kagum. Pasalnya, kegiatan Lomba MAPAK di Indonesia hanya ada di Jawa Tengah dimana lombanya sampai tingkat provinsi.
Bahkan Lomba MAPAK tingkat Provinsi Jawa Tengah menjadi dasar dalam rangkaian pembentukan karakter generasi muda gereja.
Dia membeberkan bahwa dibutuhkan pendampingan dan dukungan sejak dini. Peminatan bakat ini mulai dari usia dini sehingga dapat meminimalisir dampak negatif.
“Tidak hanya berhenti siapa yang menjadi juara saja, melainkan bahwa anak didik kita yang masih usia dini memiliki karakter kristiani untuk berbagi,” ujar Antonius.
Kakanwil Kemenag Prov Jawa Tengah, Musta’in Ahmad menyampaikan terima kasih atas dukungan dari pemerintah dan masyarakat Kota Salatiga.
Ajang pertemuan Lomba MAPAK ini bisa dikatakan sebagai tempat konsolidasi keluarga besar kristen, siswa siswi kristen di lingkungan Kementrian agama dan di lingkungan dinas pendidikan.
Lomba MAPAK tingkat Provinsi Jawa Tengah ini diikuti 288 peserta dari 24 Kabupaten/Kota se-Provinsi Jawa Tengah, dengan mempertandingkan lima cabang yakni cerdas cermat Al Kitab, cerita Al Kitab berbahasa Indonesia, macapat rohani, solo vokal putra dan solo vokal putri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: