Keren, Tiga Pemuda Asal Pati Raih Medali Emas WSC 2024 di Perancis

Keren, Tiga Pemuda Asal Pati Raih Medali Emas WSC 2024 di Perancis

Kedatangan Tim Indonesia usai berlaga di WSC di Perancis disambut Plt Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin dan Kepala Puspresnas, Maria Veronica Irene Herdjiono.-arief pramono/diswayjateng.id-

PATI, diswayjateng- Tiga pemuda asal Kabupaten Pati yakni Reho Kurnia, Denny Syahrul Arfiansyah dan Ahmad Yogi Fernanda ditahbiskan meraih Medal for Excellence bagi tim Indonesia. Ketiga alumnus SMK Tunas Harapan Pati ini memperkuat Tim Indonesia dalam World Skill Competition (WSC) 2024.

Dalam kompetensi tingkat dunia WSC 2024 yang berlangsung di Lyon, Prancis pada  (20/9/2024), tim Indonesia berhasil mempersembahkan lima medali. Medal for Excellence ini diberikan kepada peserta di seluruh dunia yang berhasil mengumpulkan nilai 500 atau lebih.

Para peraih medali dari WSC ini dikategorikan sebagai peserta dengan keahlian tingkat dunia. Reho Kurnia yang juga alumnus SMK Tunas Harapan Pati ini sudah berkarier di PT Denso Indonesia. Reho meraih Medal for Excellence pada bidang Industrial Control. 

Selain Reho, Denny Syahrul Arfiansyah dan Ahmad Yogi Fernanda juga meraih prestasi yang sama di bidang Autonomous Mobile Robotic. Keduanya merupakan alumni SMK Tunas Harapan Pati dan sama-sama tercatat sebagai mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).

Tim Indonesia meraih satu medali emas di bidang IT Network System Administration, serta satu medali emas untuk ekshibisi bidang Rail Vehicle Technology. Untuk raihan medali silver yakni bidang Electronic, dan dua Medallion for Excellence untuk bidang Industrial Control dan Autonomous Mobile Robotic.

Tentu saja capaian prestasi bergengsi tersebut, menempatkan Indonesia di posisi ke-11 dari 46 negara peserta pada ajang WSC 2024. Medali emas diraih Favian Ahza Putra Sobar untuk bidang IT Network System Administration.

Favian merupakan alumnus SMKN 1 Cimahi, Jawa Barat dan juga merupakan mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (Unikom). Selain Favian, medali emas Indonesia lainnya diraih untuk kategori eksibisi bidang lomba Rail Vehicle Technology atas nama Cahyo Dwi Prayogo dan Mohamad As’ari.

Cahyo Dwi merupakan alumnus SMKN 8 Jember, yang saat ini sudah bekerja di PT Kereta Api Indonesia (KAI). Sedangkan Mohamad As’ari merupakan alumnus SMKN 2 Sragen, yang juga sudah bekerja di PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).

Medali perak diraih oleh alumnus SMKN 1 Cimahi atas nama Fikhi Akmal untuk bidang lomba Electronic. Fakhi sendiri saat ini tercatat sebagai mahasiswa Politeknik Negeri Bandung.

Untuk menyambut kepulangan Tim Indonesia usai berlaga di WSC di Perancis, mereka disambut Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin. Selain itu, juga hadir dan Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Maria Veronica Irene Herdjiono, di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (21/9/2024).

 Vokasi Indonesia Berkelas Dunia

Plt Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin mengapresiasi dan bangga atas perjuangan para talenta dalam membawa nama baik Indonesia di kancah global.

Dengan persiapan selama sembilan bulan, kata Tatang, mereka kembali menorehkan capaian prestasi tingkat dunia. Prestasi serupa juga diraih dalam ajang serupa sebelumnya di Kazan pada 2019 lalu.

Menurut Tatang, prestasi ini menjadi bukti pendidikan vokasi di Indonesia mampu menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang siap berkompetisi di tingkat global.

“Pengalaman ini menjadi pengingat untuk satuan pendidikan vokasi di Indonesia, agar pembelajaran yang dilaksanakan semakin disesuaikan dengan standar global,” pinta Tatang.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Puspresnas, Maria Veronica Irene Herdjiono menambahkan, talenta vokasi ini mengikuti seleksi yang ketat baik di tingkat nasional, ASEAN, dan ASIA. Hingga akhirnya mereka bisa berlaga di WSC 2024.

Selain itu, kata Maria, mereka juga mendapat pembinaan dan bimbingan dari mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) serta perguruan tinggi selama kurun waktu tiga bulan.

“Persiapannya memang relatif singkat. Namun ke depan, kami berkomitmen meningkatkan raihan prestasi serupa dengan cara meningkatkan proses seleksi dan berkolaborasi dengan DUDI untuk melihat potensi cabang yang bisa kita ikuti,” tutup Irene.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: