Bulog Gercep Manarik dan Ganti Beras Bantuan di Kabupaten Pemalang, Ada Apa?

Bulog Gercep Manarik dan Ganti Beras Bantuan di Kabupaten Pemalang, Ada Apa?

MENGAWASI - Pimpinan Kancab Bulog Tegal Anna Marianofa bersama Kepala Dispertan Kabupaten Pemalang Prayitno mengawasi beras bantuan Bulog.Foto:Agus Pratikno/diswayjateng.disway.id--

DISWAYJATENG.ID, PEMALANG - Perum Bulog Kantor Cabang (Kancab) Tegal melakukan gerak cepat (gercep) mengganti semua beras program bantuan yang telah didroping ke desa atau kelurahan. Reaksi cepat tersebut dilakukan karena berasnya itu terkena ulat. 

Seperti yang baru saja dilakukan di Kelurahan Sugihwaras Kabupaten Pemalang. Beras yang jumlahnya sebagai 1.259 kantong dengan berat 10 kilogram yang  sudah didropping langsung ditarik, kemudian digantikan dengan beras yang kualitasnya baik. 

BACA JUGA:Hari Jadi Provinsi Jateng, Pj Gubernur Lari Bareng Ribuan Warga di Salatiga

Pimpinan Bulog Kancab Tegal Anna Marianofa mengatakan, hari ini pihaknya telah melakukan penggantian beras yang kondisinya bagus disemua titik droping setelah dilakukan penarikan kembali beras yang sebelumnya. Penggantian beras secara simultan dilakukan sesuai dengan alokasi di masing-masing desa atau kelurahan. 

"Seperti yang ada di Kelurahan Sugihwaras ada sebanyak 1.259 kantong yang semuanya sudah ditarik dan untuk digantikan kembali,"katanya. 

Pihaknya akan terus melakukan evaluasi, khusus dalam melakukan pemeriksaan beras sebelah didropping ke desa atau kelurahan atau. Sebelum dimuat untuk dikirim sampai ke titik - titik dropping poin. 

BACA JUGA:BPBD Kabupaten Tegal Adakan Aneka Lomba Pitulasan

"Evaluasi akan kami lakukan lebih seksama, khususnya dalam pemeriksaan sebelum beras di kirim sampai titik dropping poin di desa atau kelurahan,"ujarnya.

Disebutkan, penyebab terjadinya beras yang terkena ulat itu, dimungkinkan karena kena kupu. Beras yang akan didroping, sebelumnya sudah disiapkan dan sudah dicek kondisinya. Yaitu kurang lebih tiga minggu setelah beras dikemas dalam kantong untuk ditaruh di gudang. Karena akan disesuaikan dengan jadwal waktu penyalurannya. 

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang Prayitno sendiri meyakini bahwa kejadian adanya beras yang terkena ulat. Bukan ada unsur kesengajaan dan Bulog tidak mungkin akan bermain-main dalam melakukan tugas pengiriman beras bantuan ini. Sebab dropping beras yang harus ditarik kembali tentunya akan membutuhkan ongkos atau biaya yang besar. 

BACA JUGA:Disporapar Kabupaten Tegal Terima Penghargaan dari WOW

Sehingga tidak mungkin itu dilakukan dengan kesengajaan. Bahkan Bulog pun akan berpikir seribu kali. Dijelaskannya, kondisi beras yang terkena ulat, dimungkinkan ketika beras akan didropping. Ulat-ulat itu sudah masuk, sehingga saat diangkut ulat-ulat itu banyak keluar dari beras yang ada di kantong. 

Lurah Sugihwaras Istimuryani sangat mengapresiasi gerak cepat  dari Bulog, dimana saat Kasi Ekbang menerima beras dan diberitahukan kondisi beras yang ada terkena ulat, maka langsung untuk segera menghubungi Bulog. Harapannya beras yang sudah didropping untuk segera ditarik lagi. 

"Begitu Bulog mendapatkan laporan dari kami, saat itu juga melakukan gerak cepat menarik semua beras yang sudah didroping. Penarikan kembali beras yang sudah didroping, tentunya dengan berita acara pengembalian beras,"tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: