Tingkatkan SDM Berkualitas, Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Adakan Koordinasi TP UKS/M

Tingkatkan SDM Berkualitas, Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Adakan Koordinasi TP UKS/M

KOORDINASI - Sejumlah kepala Puskesmas dan tenaga medis serta pendidikan melakukan koordinasi TP UKS/M di Kabupaten Tegal.Foto:Yeri Noveli/diswayjateng.disway.id--

DISWAYJATENG, SLAWI - Upaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal mengadakan kegiatan koordinasi Tim Pembina (TP) Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M).

Kegiatan secara tatap muka ini dilaksanakan di Kabupaten Tegal. Adapun pesertanya, 29 kepala Puskesmas se Kabupaten Tegal, lintas sektor dan lintas program.

Sedangkan untuk pematerinya, Kepala Dinkes Kabupaten Tegal dr Ruszaeni, Kabag Kesra Setda Kabupaten Tegal Abdul Basit, perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Kemenag Kabupaten Tegal.

BACA JUGA:Warga Desa Rembul Kabupaten Pemalang Siapkan Pengaspalan Jalan

Ruszaeni menjelaskan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 menyebutkan bahwa upaya peningkatan SDM yang berkualitas dan berdaya saing dilakukan melalui strategi dan kebijakan peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan. Salah satunya melalui UKS/M.

Beberapa masalah kesehatan pada anak usia sekolah dan remaja adalah masalah gizi dan kebersihan diri. 

Berdasarkan data Riskesdas 2018, sebanyak 81,5% anak usia 3-4 tahun dan 92,6% anak usia 5-9 tahun mengalami karies gigi.

BACA JUGA:Damar Tula, Inovasi Kurangi Angka Putus Sekolah di Kota Tegal

Profil tumbuh kembang anak usia dini menunjukan 30,8% stunting, 17,7% gizi kurang dan satu dari tiga anak Indonesia mengalami anemia besi (Riskedas, 2018).

Selain itu, risiko penyakit tidak menular karena obesitas pada anak usia 5-12 tahun mencapai 8,1%. 

Anak usia SD sudah mulai merokok yang ditunjukan dengan angka 9,1% pada anak usia 10-18 tahun. Sementara itu, sebanyak 25,7% remaja berusia 13-15 tahun dan 8,1% remaja berusia 16-18 tahun mengalami stunting. 

Terkait Kesehatan reproduksi, 5,3% remaja pernah melakukan hubungan seks pranikah dan hanya 36% remaja pernah diajarkan cara menolak ajakan hubungan seksual. 

BACA JUGA:Dies Natalis ke-22, Poltek Harber Gelar Tasyakuran dan Santunan Anak Yatim

Isu lainnya adalah angka penyalahgunaan NAPZA pada usia anak dan remaja, yaitu 22% remaja pernah merokok yang 6,4% di antaranya merokok (GSHS 2015, Riskesdas 2018). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: