MAN Kota Tegal Deklarasi Antibullying
ANTIBULLYING - Waka Kesiswaan dan Tim Bimbingan Konseling MAN Kota Tegal foto bersama usai deklarasi antikekerasan dan antibullying.Foto:K Anam S/diswayjateng.disway.id--
DISWAYJATENG, TEGAL - MAN Kota Tegal mendeklarasikan antikekerasan dan antibullying dalam rangkaian kegiatan Masa Taaruf Siswa Madrasah (Matsama) Tahun Ajaran 2024/2025 yang diadakan di Halaman MAN Kota Tegal. Deklarasi antikekerasan dan antibullying dipimpin langsung oleh Kepala MAN Kota Tegal Dr Drs H Tobari MAg.
Koordinator Bimbingan Konseling Sri Rejeki SE bersama Guru Bimbingan Konseling (BK) Diryono SPd mengatakan, ada tiga macam bullying yang harus diwaspadai yaitu bullying secara fisik, verbal, dan media sosial. MAN Kota Tegal sendiri memiliki Satgas Antibullying yang bertugas mengantisipasi dan menanggulangi permasalahan bullying di madrasah.
“Ada tim yang terdiri dari waka Kesiswaan dan tim BK,” kata Diryono.
BACA JUGA:Dinas Sosial Kabupaten Tegal Kembali Fasilitasi Penyaluran Bantuan Atensi Sentra Terpadu Kartini
Ketika terindikasi ada perlakuan bullying, Satgas Antibullying akan melakukan pendekatan dan mengidentifikasi masalah. Satgas akan Memberikan pemahaman, memantau, dan dilakukan secara berjenjang, minimal dengan pertemuan tiga kali. “Selanjutnya, kami mengubah mindset bahwa bullying tidak boleh dilakukan karena dampaknya luar biasa,” ungkap Diryono.
Kepala MAN Kota Tegal Dr Drs H Tobari MAg melalui Waka Kesiswaan Famelia Widyarini S SAg mengatakan, Matsama adalah masa pengenalan peserta didik baru untuk memeperkenalkan lingkungan madrasahnya. Hari pertama diisi dengan penyampaian materi wajib dari Kementerian Agama yaitu Moderasi Beragama. Kemudian materi Kurikulum Merdeka dan Pengenalan Karakter.
BACA JUGA:Adakan Peringatan Hari Koperasi di Halaman Trasa Kabupaten Tegal
Hari kedua Peraturan Baris Berbaris dengan instruktur dari TNI, dilanjutkan demonstrasi 16 ekstrakurikuler yang ada di MAN Kota Tegal. Hari ketiga diisi dengan pembuatan video drone. Siswa membentuk formasi MAN Kota Tegal. Setelah itu, dilanjutkan kegiatan pentas seni. Siswa menampilkan kreativitasnya masing-masing.
Pada hari keempat asesmen baca tulis Alquran dan Kurikulum Merdeka untuk memetakan kemampuan peserta didik. Kemudian membuat poster Stop Bullying. Hari kelima diawali dengan senam bersama dan penandatangan deklarasi antikekerasan dan antibullying serta lomba yel yel. Terakhir ditutup dengan flashmob dan pemberian hadiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: