Habib Luthi dan Kapolda Jateng Hadiri Peringatan Hari Bhayangkara

Habib Luthi dan Kapolda Jateng Hadiri Peringatan Hari Bhayangkara

PERINGATAN - Kapolda Jateng dan Habib Luthfi menghadiri peringatan Hari Bhayangkara.Foto: Istimewa --

DISWAYJATENG, SLAWI - Tasyakuran dan doa bersama masyarakat untuk Polri dalam rangka Hari Bhayangkara Ke-78. Diadakan di Lasnur Convention Hall Slawi, Kabupaten Tegal.

Kegiatan dihadiri oleh anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia Habib Luthi bin Yahya dan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi. 

Dalam acara tersebut, perwakilan dari 7 agama yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu dan Kejawen Maneges menyampaikan doa dan harapannya untuk institusi Polri. 

BACA JUGA:Beri Pendampingan Sektor UMKM di Kabupaten Tegal

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi dalam  sambutannya mewakili kapolri menyampaikan terima kasih serta mengapresiasi masyarakat atas terselenggaranya tasyakuran. Serta doa bersama masyarakat untuk Polri  dalam rangka Hari Bhayangkara ke-78 ini. 

"Ini adalah momentum yang mengetuk hati dari seluruh Bhayangkara atau Anggota Kepolisian Republik Indonesia dimana masyarakat memperingati Hari Bhayangkara ke-78," jelasnya. 

Karena kegiatan ini merupakan suatu inspirasi, refleksi dan instrospeksi kepada institusi Polri. Dimana jika selama ini belum bisa melaksanakan kegiatan kepolisian dengan maksimal. Namun dengan tegas, kapolda berjanji ke depannya akan melaksanakan kegiatan kepolisian dengan lebih maksimal. 

BACA JUGA:Lakukan Pendampingan Peningkatan Produktifitas Sentra IKM Alat Olahraga

"Tentu Polri masih banyak suatu kekurangan, masih banyak suatu kekhilafan, masih banyak suatu yang kurang berkenan di hati masyarakat. Namun kedepannya, kami berjanji akan memberikan yang terbaik untuk masyarakat," bebernya.

Hari Bhayangkara itu sebenarnya bukanlah hari ulang tahunnya Polri. Karena nilai-nilai Kepolisian Negara Republik Indonesia itu muncul sejak Indonesia merdeka. 

"Jadi pada abad ke-12 Bhayangkara ini adalah pasukan elitenya Patih Gajahmada dalam rangka perang melawan Ra Kuti yang saat itu adalah pemberontak," ungkapnya.

BACA JUGA:Hari Bhayangkara ke-78, Kapolres Pemalang Diajak Sarapan dan Lomba Merpati Kolong

Dalam menjalankan tugasnya, kata dia, pasukan Bhayangkara berpegang pada empat prinsip prajurit yang disebut catur prasetya, dimana saat ini menjadi landasan kerja Polri. 

Pertama, Satya Haprabu yang artinya setia kepada pemimpin negara. Kedua, Hanyaken Musuh yang artinya mengenyahkan musuh negara. Ketiga, Gineung Pratidina yang artinya mempertahankan negara dan Keempat Tan Satrisna yang artinya bekerja sepenuh hati. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: