Polisi Dalami Motif Temuan Mayat di Dekat Kantor Bupati Tegal
KETERANGAN - Kasat Reskrim Polres Tegal beri keterangan awak media soal temuan jasad berlumuran darah di dekat kantor bupati Tegal.Foto: Hermas Purwadi/jateng.disway.id--
DISWAYJATENG, SLAWI - Sehari usai ditemukannya jasad seorang remaja, yang diketahui bernama Muhammad Ramadhani, 18, warga Desa Kalisapu, Kecamatan Slawi. Satreskrim Polres Tegal terus berupaya mendalami motif yang melatarbelakangi insiden tersebut.
Kapolres Tegal AKBP Mochammad Sajarod Zakun SH SIK melalui Kasat Reskrim AKP Suyanto SH menyatakan, sebelumnya kondisi jasad korban ditemukan bersimbah darah dan tergeletak di semak-semak dekat kantor bupati Tegal, Rabu (3/7) dini hari.
"Keyakinan awal korban tewas dibunuh, sejalan dengan ditemukannya luka tusuk di bagian punggung hingga tembus ke bagian dada," ujarnya.
BACA JUGA:Monitoring Pecepatan Penyaluran Bantuan Rehab RTLH di Kabupaten Tegal
Pihakya juga telah menggelar autopsi dengan mendatangkan tim Disaster Victim Identification (DVI), di kamar jenazah RSUD dr Soeslo Slawi paska ditemukan jasad naas tersebut. Sebelumnya, dia sudah menggunakan berbagai alat, namun data korban tidak ada. Ternyata, yang bersangkutan belum memiliki KTP-el. Namun dari jaringan yang kita miliki diketahuilah identitas korban, yang berdomilisis di Desa Kalisapu.
Untuk indikasi pihaknya duga ada kekerasan berupa tusukan senjata tajam. Namun, penyebab meninggalnya yang bersangkutan masih terus didalami mendasari hasil autopsi.
BACA JUGA:Pembahasan Kebutuhan Bahan Baku IKM di Kabupaten Tegal
"Terdapat luka di punggung korban sebelah kanan dan dada sebelah kanan ada satu lubang kecil," ungkapnya.
Sebelumnya, jasad korban ditemukan warga pada sekitar pukul 05.15. Awalnya, seorang warga yang melintas mendengar suara orang minta tolong. Namun saksi tersebut ragu untuk berhenti. Barulah setelah diberitahukan ke warga, sejumlah warga mendatangi lokasi dan melihat korban tergeletak bersimbah darah di semak-semak. Adakah kemungkinan korban tewas akibat perkelahian antarkelompok atau tawuran, Suyanto mengatakan masih mendalami ke arah situ.
"Masih kita dalami. Perkelahian atau apa masih kita dalami," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: