Warga Tidak Mampu di Kabupaten Tegal Tetap Berkurban

Warga Tidak Mampu di Kabupaten Tegal Tetap Berkurban

KURBAN - Ratusan hewan kurban sebelum disembelih di Halaman Masjid Tajul Arifin.Foto:Yeri Noveli/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, SLAWI - Warga Pedukuhan Demangan, Desa Demangharjo, Kecamatan Warureja berkurban. Warga yang berkurban mayoritas justru orang tidak mampu.

"Kebanyakan warga biasa. Bukan orang yang mampu, yang punya harta banyak," kata Ketua Pengurus Masjid Tajul Arifin Desa Demangharjo KH Ahmad Tubagus Fahmi.

Lokasi penyembelihan hewan kurban ini dipusatkan di Masjid Tajul Arifin. Penyembelihan melibatkan pemerintah desa, para ustadz dan warga pedukuhan setempat.Tubagus menuturkan, jumlah hewan kurban yang terkumpul di masjid tersebut sebanyak 8 ekor sapi dan 117 ekor kambing. Jumlah ini lebih banyak ketimbang tahun sebelumnya yang hanya 4 ekor sapi dan 134 ekor kambing. 

BACA JUGA:Bacalon Bupati Tegal Haji Ischak Ziarah ke Makam Ki Gede Sebayu

Menurut Tubagus, masyarakat yang berkurban ini hanya di lingkungan Pedukuhan Demangan. Mereka rutin berkurban setiap tahun. Adapun, profesi masyarakat yang berkurban beragam.

Ada yang buruh tani, karyawan swasta, petani dan ada pula beberapa warga yang sengaja piara kambing sejak kecil. Sehingga harga belinya ketika masih kecil lebih murah.

BACA JUGA:ITB Adias Kabupaten Pemalang Teken MoU

"Jadi yang berkurban di sini gratis. Tidak dipungut biaya sembelih atau biaya untuk tukang jagalnya. Karena di sini banyak ustad yang pandai menyembelih. Pihak shohibul kurban hanya diminta menyumbang dua nasi kotak. Untuk para penjaggal atau panitia, untuk makan siang," kata Tubagus yang juga Tokoh Masyarakat di Desa Demangharjo ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: