Wiwitan, Tradisi Petani Tembakau di Temanggung

Wiwitan, Tradisi Petani Tembakau di Temanggung

Tradisi wiwitan masyarakat petani tembakau Temanggung-iNews.id-

DISWAYJATENG - Pada artikel kali ini, kita ingin mengajak kamu untuk mengenal sebuah tradisi yang kaya akan makna dan budaya, yaitu tradisi petani tembakau di Temanggung, masyarakat Temanggung biasa menyebutnya Wiwitan.

Tradisi petani tembakau di Temanggung ini dilakukan oleh para petani tembakau saat akan menanam tembakau. Tradisi ini tidak hanya mencerminkan rasa syukur petani terhadap hasil panen yang melimpah, tetapi juga menjadi bagian penting dari kehidupan sosial dan spiritual masyarakat setempat.

Wiwitan adalah salah satu dari sekian banyak tradisi petani tembakau di Temanggung yang masih dipertahankan hingga saat ini di berbagai daerah di Indonesia.

Tradisi petani tembakau di Temanggung ini menjadi momen sakral bagi para petani tembakau yang berharap tanaman mereka diberkahi dan menghasilkan panen yang baik.

BACA JUGA:Ritual Jalan Kaki ke Desa Kuncen, inilah 8 Fakta Menarik Tradisi Nyadran Wangsa Bonokeling di Banyumas

Wiwitan, Tradisi Petani Tembakau di Temanggung

Melalui Wiwitan, tradisi petani tembakau di Temanggung ini menunjukkan rasa syukur mereka kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan tanaman tembakau yang tumbuh subur dan sehat.

Selain itu, Wiwitan juga menjadi ajang berkumpulnya warga desa, mempererat tali persaudaraan di antara mereka. Tradisi ini tidak hanya melibatkan petani tetapi juga seluruh anggota keluarga dan masyarakat sekitar.

Mereka datang bersama-sama ke ladang tembakau untuk melaksanakan upacara ini dengan khidmat. Prosesi ini mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong yang masih kuat terjaga dalam kehidupan masyarakat pedesaan.

BACA JUGA:12 Keunikan Masyarakat Kampung Hindu di Banyumas, Desanya Asri dan Sejuk

Mengenal Arti dari Wiwitan

Wiwitan adalah prosesi yang dilakukan oleh petani tembakau sebelum memulai panen. Tradisi ini dianggap sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas tanaman tembakau yang tumbuh subur. Dalam upacara Wiwitan, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dan dibawa ke ladang tembakau.

Persiapan dan Perlengkapan Wiwitan

Berikut adalah beberapa barang yang biasanya dibawa saat prosesi Wiwitan:

1. Pisang: Tidak ada jenis pisang tertentu yang harus dibawa, petani bebas memilih pisang apa saja.

2. Nasi Megono: Nasi putih yang dicampur dengan sayuran, biasanya memiliki rasa asin.

3. Ketan Merah Putih: Melambangkan keterikatan dan kekuatan.

4. Jajanan Pasar: Beragam jenis jajanan yang melambangkan kemakmuran.

5. Ketupat: Simbol dari kebersamaan dan kesatuan.

6. Ingkung Ayam: Ayam utuh yang dimasak khusus untuk upacara ini.

BACA JUGA:10 Fakta Menarik Kampung Suku Adat Jawa Kuno, Salah Satunya Tradisi Unik Masyarakat di Banyumas

Prosesi Wiwitan di Ladang Tembakau

Pada hari yang telah ditentukan, biasanya Kamis atau malam Jumat, para petani berkumpul di ladang tembakau. Makanan dan barang-barang yang sudah disiapkan di rumah dibawa ke ladang dan diletakkan di tengah-tengah ladang tembakau. Ini adalah simbol bahwa mereka menyerahkan hasil panen kepada Tuhan.

Setelah semua persiapan selesai, petani akan memetik beberapa daun pisang dan meletakkan makanan di atasnya. Proses ini diiringi dengan doa sebagai ungkapan rasa syukur.

Makna Filosofis Wiwitan

Wiwitan bukan sekadar ritual, tetapi juga mengandung makna mendalam tentang hubungan manusia dengan alam dan Tuhan. Petani percaya bahwa dengan melakukan Wiwitan, mereka menunjukkan rasa syukur dan memohon berkah agar tanaman tembakau mereka terus subur dan memberikan hasil yang baik.

Setelah prosesi doa selesai, makanan yang dibawa tidak semuanya ditinggalkan di ladang. Beberapa bagian seperti kepala ayam, sayap, dan ceker diletakkan sebagai simbol pengorbanan, sementara sisanya bisa dibawa pulang. Dengan demikian, Wiwitan menjadi penanda dimulainya musim panen tembakau.

Demikianlah tradisi Wiwitan yang dilakukan oleh petani tembakau di Temanggung. Tradisi Petani tembakau di Temanggun ini tidak hanya menunjukkan rasa syukur, tetapi juga menjaga kebersamaan dan budaya lokal yang telah diwariskan turun-temurun. Semoga informasi ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan kamu dalam mengenali tradisi yang ada di Jawa Tengah(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: