Warga Bantarbolang Kabupaten Pemalang Menolak Pembangunan TPA Purana

Warga Bantarbolang Kabupaten Pemalang Menolak Pembangunan TPA Purana

ORASI - Warga berorasi melolak pembangunan TPA di Desa Purana, Kecamatan Bantarbolang.Foto:M Ridwan/hateng.disway.id--

DISWAYJATENG, PEMALANG - Warga Desa Purana dan Desa Pedagung, Kecamatan Bantarbolang menggeruduk Kantor Desa Purana. Mereka berkumpul memprotes pembangunan TPA yang diduga tanpa adanya sosialisasi atau komunikasi kepada lingkungan masyarakat sekitar.

Salah satu tokoh pemuda di Desa Purana, Muslaena menuturkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang belum melakukan sosialisasi. Rencana pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di sekitar lingkungannya. Sehingga bersama ratusan masyarakat dari Desa Purana dan Desa Pedagung menolak adanya pembangunan tersebut. Sebab pastinya akan mengakibatkan pencemaran lingkungan apalagi sampah yang menumpuk tanpa ada daur ulang.

BACA JUGA:325 Jamaah Calon Haji Kota Tegal Diberangkatkan

“Kita di sini menuntut pemerintah desa bahkan Pemkab untuk menghentikan pembangunan TPA di Desa Purana. Karena pasti bau dan mencemari lingkungan,” ujarnya.

Bahkan, kata Muslaena, jika mendapatkan uang kompensasi, pihaknya sepakat tetap akan melakukan penolakan.

"Harapannya jeritan rakyat dua desa itu bisa didengar oleh pemerintah dan segera ada tindakan pasti atau solusinya," terangnya.

BACA JUGA:Perkuat Kesempatan Magang, Poltek Harber Tegal Ajak Mahasiswa Ikut MSIB

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pemalang Wiji Mulyati menyampaikan, ini merupakan proyek strategis Pemkab Pemalang 2024. Dalam rangka penanganan serta pengelolaan sampah. Pihaknya membantah bahwa tidak adanya komunikasi sebelum adanya pembangunan TPA di Desa Purana, Kecamatan Bantarbolang.

BACA JUGA:Pj Wali Kota Tegal Hadiri Konfercab ke-XIV PCNU Kota Tegal

“Kita sudah koordinasi dengan banyak pihak dan pembangunannya juga di tanah milik Perhutani," jelasnya.

Memurutnya, obrolan ini sudah sering kita sampaikan ke masyarakat sejak 2023. Dimana saat itu ada penumpukan sampah karena kebakaran TPA Pesalakan.

"Jadi tetap bangun sesuai rencana sebab semua sudah setuju,” tandas Wiji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: