Karawitan Lembah Manah Raih Juara I Kejuaraan Parade Gunungan
APRESIASI - Pj Bupati Tegal serahkan plakat dan trofi pada juara parade gunungan rangkaian HUT Kabupaten Tegal.Foto:Hermas Purwadi/jateng.disway.id--
DISWAYJATENG, SLAWI - Kawaritan Lembah Manah peserta nomor undi 52 besutan KRAT Brahmono Weko Pujiono Kartodipuro. Akhirnya dinobatkan oleh panitia penilain Kejuaraan Parade Gunungan prosesi Kirab Pataka Peringatan Hari Jadi Kabupaten Tegak ke-423 sebagai juara I.
Pj Bupati Tegal Agustyarsah memberikan plakat dan trofi kepada Perumda Air Minum Tirta Ayu yang dinobatkan sebagai juara I. Dengan perolehan poin total penilaian 505. Sementara juara II dan III diraih Dinas Perikanan dengan nilai 485 dan Dinas Kesehatan dengan nilai 470. Posisi IV dan V untuk juara harapan I dan II diraih Dinas Pertanahan Pangan dan Pertanian dengan nilai 455 dan Dinas Sosial dengan nilai 440.
BACA JUGA:MAN Kota Tegal Beri Penghargaan 10 Siswa Berprestasi
Ditemuai terpisah, KRAT Brahmono Weko Pujiono mengatakan bahwa seni karawitan binaannya menampilkan pengrawit muda sebagai langkah renenerasi.
"Dari media seni karawitan ini kami ingin anak muda terpanggil untuk mempelajari filosofi gamelan dengan fungsi perangkat-perangkatnya serta penerapannya dalam kehidupan sehari hari," ujarnya.
Lewat media seni karawitan ini diharapkan bisa menaikkan kesadaran spiritual yang lebih bermanfaat, selaras harmoni dengan sesama dan alam semesta. Lembah Manah mengandung arti hati yang luas, ikhlas menerima dan menampung apapun dan siapapun dalam kebersamaam pembelajaran kehidupan. Untuk mencapai kedamaian dan keteduhan hari. Muaranya menuju keselamatan hakiki pada samudra Illahiah.
BACA JUGA:SMP Muhammadiyah 2 Boarding School Kota Tegal Adakan PAT
Di bawah asuhan pelatih Ki Sunardi dan Ki Anom Kurdo Winanto, pengrawit muda yang tak lain adalah anak-anak muda yang kesehariannya berkecimpung di pelayanan air minum tersebut digembleng secara kontinyu seminggu dua kali setiap Selasa dan Kamis malam di Paseban Lembah Manah belakang SMA Negeri 2 Slawi.
“Setidaknya kurang dalam setahun, mereka kini sudah mahir memainkan irama gamelan. Sekaligus menjadi bukti bahwa anak muda Slawi masih ada yang bisa dan cinta terhadap peninggalan adiluhung nenek moyangnya," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: