6 Pakaian Adat Jawa Tengah yang Mendunia dan Memiliki Ciri Khas Tampilan Unik

DISWAY JATENG - Indonesia terkenal dengan berbagai macam budaya, salah satunya pakaian adat. Pakaian adat Jawa Tengah yang mendunia memiliki berbagai jenis dan makna tersendiri, lho.

Dengan mengetahui pakaian adat Jawa Tengah yang mendunia, masyarakat khususnya di Jawa Tengah bisa lebih bangga dengan kebudayaan yang dimiliki. Pakaian adat yang akan kami ulas di bawah ini juga memiliki berbagai macam ciri khas tersendiri yang unik.

Pakian adat Jawa tengah yang mendunia identik dengan kain batik, kebayar, dan kemben. Batik pun telah diakui sebagai salah satu identitas penting budaya Indonesia yang telah mendunia dan diakui UNESCO.

BACA JUGA:10 Tradisi dan Budaya Unik di Jawa Tengah yang Masih Dilestarikan hingga Sekarang

Apa saja pakaian adat Jawa Tengah yang mendunia? Berikut beberapa pakaian adat yang sudah mendunia dan populer dengan ciri khas keunikannya.

Pakaian adat Jawa Tengah yang mendunia

1. Kanigaran

Pakaian adat Jawa Tengah yang mendunia pertama, yakni Kanigaran. Pakaian adat satu ini sering digunakan oleh raja di zaman dahulu.

Pakaian adat Kanigaran melambangkan keagungan dan kekuasaan. Saat in pakaian adat Kanigaran sering digunakan untuk acara pernikahan saja.

Bentuk dari pakaian Kanigaran yaitu memiliki bagian atas berupa beskap berkerah yang dihiasi oleh sulaman-sulaman emas di sekujur bagian depan pakaian. Sedangkan bagian bawah menggunakan dodotan atau kampuh yang dililitkan di pinggang dan disampirkan di tangan.

BACA JUGA:5 Kota Terkecil di Jawa Tengah Beserta Tempat Wisata yang Menarik

2. Pakaian Surjan

Pakaian adat Surjan merupakan baju adat yang digunakan oleh pria di Jawa Tengah. Motif dari pakaian adat satu ini yaitu  lurik-lurik hitam dan coklat. Di bagian depannya terdapat saku dan bagian bawahnya adalah kain panjang bermotif batik.

Pakaian adat Surjan memiliki Keunikan karena ada blangkon sebagai penutup kepala yang terbuat dari kain batik. Dalam adat Jawa, laki-laki berambut panjang adalah aib sehingga harus ditutup dengan blangkon.

Sumber: