Panen Kopi di Lereng Gunung Slamet Kabupaten Pemalang Meningkat hingga 30 Persen

Panen Kopi di Lereng Gunung Slamet Kabupaten Pemalang Meningkat hingga 30 Persen

MAKSIMAL - Kopi sudah mulai bisa dipetik dengan hasil maksimal.Foto:Siti Maftukhah/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, PEMALANG - Kopi arabika di lereng Gunung Slamet, tepatnya di Kecamatan Pulosari sudah mulai panen. Diperkirakan, hasil panen kopi mengalami peningkatan hingga 30 persen. 

Wasito Al Hasan, petani kopi di Desa Pulosari mengatakan, saat ini untuk kopi arabika sudah mulai pemetikan awal. Hal itu dikarenakan belum semua biji kopi berwarna merah, sehingga petani memilih dalam petik kopi tersebut. Hasilnya cukup banyak dan maksimal, bahkan ada peningkatan. 

"Perkiraan hasil panen meningkat sampai 30 persen, untuk jenis kopi arabika ini," katanya.

BACA JUGA:DPRD Kota Tegal Selenggarakan Halal bi Halal

Produksi kopi arabika melimpah, dan ada peningkatan dari segi buahnya yang saat ini sudah mulai merah. Dibandingkan tahun lalu berbeda jauh, dimana hasil panen sedikit akibat faktor cuaca. Saat ini petani bisa menikmati hasil panen meningkat, dan diharapkan harga kopi juga tinggi. 

"Panen meningkat dan kualitas kopi juga bagus, semoga harga tinggi sehingga petani dapat untung berlipat," tambahnya. 

Pertumbuhan kopi dipengaruhi oleh faktor cuaca, saat masa pertumbuhan cuaca tidak ekstrem dan musim kemarau  juga terjadi. Kalau hujannya penuh, maka berpengaruh pada pertumbuhan bunga, banyak yang rontok dan akhirnya busuk sehingga kopi tidak bisa tumbuh maksimal. 

BACA JUGA:DPC PKB Kabupaten Pemalang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati

"Harapannya saat panen meningkat, pendapatan juga ikut meningkat untuk kesejahteraan para petani kopi," ujar Waris yang juga petani kopi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: