KKN IBN Tegal, Lestarikan Seni Kuda Lumping Sapu Jagad di Desa Blubuk

KKN IBN Tegal, Lestarikan Seni Kuda Lumping Sapu Jagad di Desa Blubuk

DISKUSI - Sejumlah mahasiswa KKN IBN Tegal saat berdiskusi dengan para pelaku seni Kuda Lumping Sapu Jagad di Desa Blubuk, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal.Foto:Yeri Noveli/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, SLAWI - Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan mahasiswa Institut Agama Islam Bakti Negara (IBN) Tegal kali ini berbeda dari sebelumnya.

Mahasiswa berinisiatif melestarikan kesenian tradisional kuda lumping sapu jagad di Desa Blubuk, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal.

"Jadi kami ingin menguatkan kearifan lokal sekaligus berkontribusi terhadap transformasi sosial," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama IBN Tegal Dr Zaki Mubarok MSI.

BACA JUGA:47 Murid TK di Kota Tegal Belajar Manfaat Mengelola Sampah

Zaki menjelaskan, tema dalam KKN ini adalah 'Meneguhkan Kearifan Lokal dalam Transformasi Sosial'. KKN ini fokus pada penyebaran informasi tentang keunikan kesenian kuda lumping sapu jagad melalui platform digital.

Kesenian ini merupakan kombinasi antara pencak silat sapu jagad dan tarian kuda lumping tradisional. Kesenian dikenal luas dan diwariskan turun-temurun di Desa Blubuk.

Dipimpin oleh molim (pawang kuda lumping) yang bersejarah yaitu Sunogo. Setiap beraksi, mereka selalu menggunakan alat-alat musik tradisional seperti kendang dan terompet.

"Komunitas ini menarik perhatian lintas generasi," kata Zaki.

BACA JUGA:Ada Kegiatan Prioritas Dinas Perhubungan Kabupaten Tegal yang Belum Terdanai

Untuk pencarian anggota baru, lanjut Zaki, harus memenuhi kriteria tertentu. Khususnya bagi mereka yang ingin menjadi molim, mengingat peran spiritual yang tinggi dalam kesenian ini.

Menurut Zaki, mahasiswa KKN yang berkolaborasi dengan masyarakat ini tidak hanya memperlihatkan kesenian dalam ragam festival lokal, tapi juga merekrut untuk meneruskan budaya tersebut.

Pendidikan fisik dan spiritual menjadi inti dari latihan, mencerminkan konsep bahwa budaya tidak lepas dari aspek ibadah dalam kehidupan.

BACA JUGA:3 KPH Perum Perhutani Jalin Sinergi dengan Polres Tegal

Zaki mengemukakan, program pelestarian ini telah mendapat respons positif dari masyarakat. Mereka sangat terhibur dan merasa termotivasi untuk menjaga warisan budayanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: