Beberapa Penyakit Kronis Ini Ternyata Menjadi Penyebab Anemia, Jaga Kesehatan Sebelum Terlambat

DISWAY JATENG – Anemia adalah kondisi yang ditandai dengan rendahnya jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam tubuh. Penyebab anemia buka hanya hasil dari kekurangan nutrisi atau kehilangan darah saja, namun penyakit kronis juga bisa menjadi penyebab anemia.

Penyakit kronis dapat mengganggu proses produksi sel darah merah atau dapat merusak sel darah merah itu sendiri. Dari penyakit ginjal hingga autoimun, berbagai kondisi Kesehatan jangka Panjang dapat menjadi penyebab anemia.

Maka dari itu, anda harus mengetahui berbagai penyakit kronis yang mungkin saja bisa menjadi penyebab anemia. Dalam artikel ini, kita akan menulis beberapa daftar penyakit kronis yang menjadi penyebab munculnya anemia pada seseorang.

BACA JUGA: Langkah Pencegahan Anemia yang Perlu Diketahui Pada Lansia

Penyakit kronis yang menjadi penyebab anemia

1. Kanker

Beberapa jenis kanker terutama kanker darah seperti leukimia dan limfoma dapat mengganggu produksi sel darah merah dan menyebabkan anemia. Sebaiknya anda berkonsultasi dengan ahli atau dokter untuk mengatasi gejala anemi yang disebabkan oleh penyakit ini.

Sehingga Solusi yang didaptkan akan jauh lebih efektif dan sesuai dengan anjuran ahli Kesehatan.

2. HIV/AIDS

Penyebab anemia karena penyakit kronis selanjutnya yaitu HIV/AIDS. Infeksi HIV/AIDS dapat merusak sumsum tulang yang bertanggung jawab untuk produksi sel darah merah, sehingga menyebabkan anemia.

Penyakit ini disebabkan oleh sex bebas dan bisa terkontaminasi oelh seseorang melalui kontak fisik. Sebaiknya anda mengurangi aktivitas sex yang nantinya dapat menimbulkan penyakit HIV/AIDS yang berpotensi besar menjadi penyebab anemia.

BACA JUGA: Suplemen Penambah Darah Solusi Ampuh untuk Penderita Anemia

3. Penyakit Ginjal

Penyakit ginjal kronis dapat mengganggu produksi hormon eritropoietin yang diperlukan untuk merangsang sumsum tulang dalam memproduksi sel darah merah. Akibatnya, penderita penyakit ginjal kronis sering mengalami anemia.

Anda dapat mencegah terkena penyakit ginjal dengan rutin minum air putin untuk selalu menjaga Kesehatan dan funsi ginjal. Hindari minum-minuman berkafein dan beralkohol karena dapat menyebabkan ginjal bekerja secara keras.

4. Penyakit Autoimun

Beberapa penyakit autoimun seperti lupus eritematosus sistemik (SLE) dan rheumatoid arthritis dapat menyebabkan kerusakan pada sel darah merah. Hal ini berdampak buruk karena dapat mengganggu produksi sel darah merah baru dalam tubuh.

5. Penyakit Hati

Penyakit hati kronis, seperti sirosis hati dapat mengganggu produksi protein yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah seperti albumin. Hal tersebut menyebabkan seseorang akan terkena anemia.

BACA JUGA: 5 Cara Mengatasi Anemia dengan Buah dan Sayuran, Efektif Meningkatkan Tekanan Darah dengan Cepat

6. Penyakit Radang Usus

Penyebab anemia oleh penyakit kronis selanjutnya yaitu penyakit radang usus. Penyakit radang usus seperti penyakit crohn dan colitis ulseratif dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting.

Nutrisi tersebut seperti zat besi, dan vitamin B12 yang diperlukan untuk produksi sel darah merah. Sebaiknya anda menjaga Kesehatan usus dengan menguragi makanan pedas yang dapat mengkinfeksi usus.

7. Penyakit Jantung

Beberapa penyakit jantung terutama gagal jantung kronis dapat mengganggu sirkulasi darah yang efisien. Selain itu penyakit tersebut dapat mengurangi pasokan oksigen ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan anemia.

Anda dapat menghindari terkena penyakit jantung dengan mengatur pola makan yang sehat dan rutin berolahraga. Sehingga jantung anda menjadi sehat dan terbebas dari penyakit jantung yang menjadi penyebab anemia.

BACA JUGA: Langkah-Langkah Efektif yang Harus Anda Ketahui Tentang Mengatasi Anemia

Itulah beberapa penyebab anemia yang berasal dari penyakit kronis. Penting untuk diingat bahwa daftar ini hanya mencakup beberapa penyakit kronis yang dapat menyebabkan anemia.

Jika anda mengalami gejala anemia atau penyakit kronis lainnya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat. (*)

Sumber: