Bahaya Perut Buncit pada Remaja, Jangan Diabaikan!
Bahaya Perut Buncit pada Remaja, Jangan Diabaikan!--
Obesitas sentral dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, seperti serangan jantung dan stroke.
- Diabetes tipe 2
Obesitas sentral dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
- Kanker
Obesitas sentral dapat meningkatkan risiko kanker, seperti kanker usus, kanker payudara, dan kanker ovarium.
BACA JUGA:8 Strategi Ampuh Hindari Perut Buncit Setelah Makan, Simak Baik-Baik
- Hipertensi
Obesitas sentral dapat meningkatkan risiko hipertensi.
- Apnea tidur obstruktif
Apnea tidur obstruktif adalah kondisi di mana pernapasan terhenti secara berulang saat tidur. Obesitas sentral dapat meningkatkan risiko apnea tidur obstruktif.
- Gangguan mental
Obesitas dapat meningkatkan risiko gangguan mental, seperti depresi dan kecemasan.
Cara Mengatasi Perut yang Buncit pada Remaja
Untuk mengatasi perut buncit pada remaja, diperlukan perubahan gaya hidup yang sehat, yaitu:
- Melakukan diet sehat
Diet sehat adalah diet yang seimbang dan mengandung berbagai macam nutrisi. Diet sehat untuk remaja sebaiknya terdiri dari:
- 5-7 porsi buah dan sayur setiap hari
- 6-8 porsi biji-bijian setiap hari
- 2-3 porsi protein tanpa lemak setiap hari
- 2-3 porsi susu atau produk susu rendah lemak setiap hari
- Batasi konsumsi makanan tinggi kalori, lemak, dan gula
BACA JUGA:Tanpa Olahraga, Ini Dia Cara Mengecilkan Perut Buncit dalam 3 Hari : Konsisten!
- Melakukan olahraga secara teratur.
Olahraga yang disarankan untuk remaja adalah olahraga aerobik, seperti berlari, bersepeda, berenang, atau bermain bola. Remaja disarankan untuk melakukan olahraga aerobik setidaknya 30 menit setiap hari.
- Mengelola stres.
Stres dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan dan penyimpanan lemak. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk mengelola stres dengan baik. Beberapa cara untuk mengelola stres antara lain:
Melakukan teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam Berolahraga
- Berbicara dengan teman atau keluarga
Jika remaja mengalami obesitas sentral, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat membantu remaja untuk menentukan rencana perawatan yang tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: