Angka Kehilangan Air Ditekan 4 Persen di Perumda Air Minum Tirta Bahari
PERESMIAN MUSALA — Wali kota bersama Dirut dan Dewan Pengawas Perumda Air Minum Tirta Bahari menandatangani prasasti peresmian musala di Kantor Perumda Air Minum Tirta Bahari.Foto:K Anam S/jateng.disway.id--
DISWAYJATENG, TEGAL - Kehilangan air merupakan salah satu permasalahan yang sering dihadapi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di seluruh Indonesia, tidak terkecuali Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota Tegal. Ke depan, Perumda Air Minum Tirta Bahari menargetkan dapat menekan angka kehilangan air sampai ke angka 35 persen dari 39 persen, atau ditekan empat persen.
“Tahun ini angka kehilangan air 39 persen, sebelumnya 43 persen. Ke depan, Perumda Air Minum Tirta Bahari menargetkan angka kehilangan air di kisaran 35 persen,” kata Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Bahari Hasan Suhandi melalui Kepala Bagian Hubungan Pelanggan Heri Nurdin saat dikonfirmasi Radar Tegal.
BACA JUGA:Bapenda Kabupaten Tegal Cetak Masal SPPT PBB-P2
Angka kehilangan air atau non revenue water adalah istilah untuk mengukur jumlah air yang hilang atau tidak dihasilkan pendapatan dalam proses distribusi air. Untuk menekan angka kehilangan air, sejumlah upaya dilakukan oleh Perumda Air Minum Tirta Bahari. Di antaranya, melakukan resetting atau pengaturan ulang jaringan pipa lama.
Sebagaimana diketahui, jaringan pipa lama Perumda Air Minum Tirta Bahari banyak yang sudah cukup berumur. Seperti pada Jaringan Distribusi Utama (JDU) Bumijawa yang peninggalan Belanda dan JDU Kaligiri yang dibangun 1986. Tidak hanya pada JDU tersebut, pengaturan ulang dilakukan di Jaringan Distribusi Bagi (JDB) di dalam kota.
BACA JUGA:Dinas Perhubungan Kabupaten Tegal Fasilitasi Penumpang Bus yang Terlantar
Upaya lain yang dilakukan Perumda Air Minum Tirta Bahari adalah dengan mengganti meteran pelanggan yang telah berusia di atas lima tahun, karena sudah tidak akurat maupun yang mati karena terpendam. “Sesuai hasil evaluasi, upaya tersebut kami lakukan secara bertahap, menyesuaikan dengan anggaran yang ada,” terang Heri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: