Pupuk Langka, Pemerintah Adakan Gebyar Discount di Kabupaten Tegal
MENGECEK - Direktur Utama Pupuk Kujang Maryono dan Kepala Dinas KP Tan Kabupaten Tegal Agus Sukoco bersama jajarannya saat mengecek ketersediaan pupuk subsidi di GPP Kabupaten Tegal.Foto:Yeri Noveli/jateng.disway.id--
DISWAYJATENG, SLAWI - Pupuk subsidi di Kabupaten Tegal nyaris langka. Untuk menjaga ketersediaan Pupuk, Pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN dan Kementerian Pertanian melalui Pupuk Indonesia menggelar program gebyar diskon Pupuk nonsubsidi di Gudang Pupuk Penyangga (GPP) Desa Prupuk Utara, Kecamatan Margasari.
"Kegiatan bertujuan untuk memastikan ketersediaan pupuk petani serta memberikan kemudahan bagi petani untuk memperoleh pupuk di musim tanam ini,” kata Direktur Utama Pupuk Kujang Maryono.
BACA JUGA:108 Siswa SD Muhammadiyah 1Kota Tegal Diimunisasi Polio
Kali ini, pemerintah menugaskan Pupuk Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pupuk nonsubsidi. Serta mendorong petani agar segera melakukan penebusan pupuk dengan harga terjangkau.
Hingga 31 Desember 2023, ketersediaan pupuk di Indonesia tercatat sebanyak 1.744.302 ton atau setara 236 persen dari ketentuan minimum stok yang ditetapkan Pemerintah.
Adapun, stok ini terdiri dari pupuk bersubsidi sebesar 1.215.280 ton dan pupuk nonsubsidi sebesar 529.022 ton.
Pupuk Indonesia telah menjalankan program sesuai dorongan pemerintah. Agar petani bisa menikmati pupuk nonsubsidi dengan harga terjangkau. Serta membantu meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.
BACA JUGA:Peringatan Hari Jadi Kabupaten Pemalang Harus Bersih dari Simbol Partai Politik Maupun APK
Harga pupuk nonsubsidi ini sebenarnya Rp450 ribu untuk 50 kilogram. Namun karena ada program gebyar diskon, maka pemerintah memberikan kebijakan potongan harga sebesar 40 persen atau menjadi Rp270 ribu untuk 50 kilogram.
"Jadi setiap petani masing-masing mendapatkan pupuk nonsubsidi urea 25 kilogram dan phonska plus 25 kilogram. Harganya cuma Rp270 ribu," ujarnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KP Tan) Kabupaten Tegal Agus Sukoco mengaku sangat mendukung program tersebut.
BACA JUGA:Bupati Pemalang Mansur Hidayat Minta agar Pagar Nusa Ikut Menjaga Pemilu 2024
Dirinya tak menampik, ketersedian pupuk bersubsidi di Kabupaten Tegal memang pernah langka pada akhir tahun 2023. Hal itu sebenarnya bukan kesalahan dari pemerintah, melainkan karena alokasi pupuk untuk petani biasanya diambil pada awal musim tanam.
"Jadi yang seharusnya untuk satu tahun, tapi oleh petani ditebus semua pada musim tanam pertama. Sehingga musim tanam kedua dan ketiga, mereka kesulitan mendapatkan pupuk. Padahal pupuknya sudah diambil semua di awal," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: