Petani di Desa Jembayat Kabupaten Tegal Dilatih Manfaatkan Mikroba

Petani di Desa Jembayat Kabupaten Tegal Dilatih Manfaatkan Mikroba

PELATIHAN - Sejumlah petani Desa Jembayat Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal saat mengikuti pelatihan memanfaatkan mikroba untuk pertanian.Foto:Yeri Noveli/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, SLAWI - Untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik, para petani di Desa Jembayat, Kecamatan Margasari dilatih alternatif teknologi. Yaitu dengan memanfaatkan mikroba selektif yang sudah teruji. 

Pelatihan ini merupakan kerjasama antara Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KP Tan) Kabupaten Tegal dengan IPB University dalam program Dosen Mengabdi Inovasi 2023.

Pelatihan yang diberikan antara lain, teknik produksi dan perakitan instalasi unit produksi serta produksi skala kecil.

BACA JUGA:Guru Ngaji dan PKK di Desa Wanarata Kabupaten Pemalang Dapat Insentif

Dosen Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB Sugeng Santoso, mengatakan kegiatan ini merupakan bukti komitmen IPB untuk para petani di Desa Jembayat

Diharapkan, kegiatan ini dapat dikembangkan oleh pemerintah desa dengan membuat instalasi produksi di setiap kelompok tani. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan seluruh petani di Desa Jembayat. 

BACA JUGA:Revitalisasi Pasar Randugunting Kota Tegal Selesai 100 Persen

"Semoga Dinas KP Tan dan BappedaLitbang juga mendukungnya. Supaya kegiatan ini dapat dikembangkan di seluruh desa di Kabupaten Tegal," kata Sugeng.

Dirinya tak menampik, kegiatan ini merupakan keberlanjutan dari program yang telah dilaksanakan di desa tersebut sejak 2022. 

Kala itu, melalui riset aksi dan belajar bersama, teknologi pemanfaatan mikroba ini terkonfirmasi dapat meningkatkan produksi gabah kering panen hingga 22 persen dan mampu meningkatkan beras sebanyak 14 persen.

BACA JUGA:Sosialisasi Pemilu di Kabupaten Brebes untuk Tingkatkan Partisipasi Generasi Milenial

"Mikroba yang diaplikasikan ini juga terbukti dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik sebanyak 25 persen," imbuhnya.

Ketua Kelompok Petani (Poktan) Desa Jembayat, Jawawi mengatakan teknologi ini dapat menjawab permasalahan kelangkaan pupuk di Kabupaten Tegal. 

“Pemakaian mikroba ini dapat mengurangi biaya produksi. Seperti pembelian pupuk dan pestisida sintetik. Semoga ke depan lahan kami akan kembali sehat," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: