BPBD Kabupaten Tegal Terima Kunjungan BPBD Kabupaten Rembang
STUDI TIRU - Kalak BPBD menerima rombongan studi tiru dari BPBD Rembang.Foto: Hermas Purwadi/jateng.disway.id--
DISWAYJATENG, SLAWI - BPBD Kabupaten Tegal menerima kunjungan studi tiru dari BPBD Rembang terkait dengan upaya pengkajian kebutuhan pascabencana (jitupasna) yang selama ini telah dilakukan.
Kalak BPBD Kabupaten Tegal Elliya Hidayah didampingi Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi Munadi menyatakan bahwa hasil jitupasna sangat menentukan ketepatan bantuan pascabencana.
BACA JUGA:Sukarmin Pimpin MKKS SMP/MTs se-Kota Tegal
"Di sinilah pentingnya melakukan penilaian atau penghitungan kerusakan dan kerugian akibat bencana," ujarnya.
Kerap tidak melakukan penghitungan dampak bencana dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku. Penghitungan dampak bencana sesuai ketentuan harus mengacu pada Peraturan Kepala BNPB Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengkajian Kebutuhan Pascabencana, cetusnya. Menurutntya, selama ini penyelenggaraan penanggulangan bencana masih berfokus pada tanggap darurat semata. Sehingga bantuan masyarakat menumpuk pada tahap tanggap darurat. Sementara untuk keperluan bantuan pascabencana masih jarang yang memberikan perhatian serius.
BACA JUGA:Warga Miskin di Kabupaten Pemalang Tidak Tersentuh Program Pemerintah
"Jitupasna merupakan instrumen pemerintah dan para pemangku kepentingan dalam menyusun kebijakan, program dan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi. Yang berlandaskan pada informasi yang akurat dari para pihak yang terdampak bencana," ungkapnya.
Mengingat sumber daya manusia di bidang pemulihan pascabencana dan keterampilan sumber daya dalam penanggulangan bencana pascabencana masih sangat terbatas. Pihaknya mengaku perlu ditingkatkan melalui fasilitasi bimbingan teknis serta kegiatan diklat dan penerapan dalam penanganan sesuai tugas pokok dan fungsi, pada masing-masing kejadian bencana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: