Pemilu 2024, ASN Kabupaten Tegal Diminta Netral
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tegal, Suspriyanti menjadi Irup upacara HUT Korpri di Lapangan Pemkab Tegal, Rabu (29/11).-Yeri Noveli-jateng.disway.id
SLAWI, DISWAY JATENG - Jelang Pemilu 2024, aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Tegal diminta jaga netralitas. Tidak tergabung dalam politik praktis maupun lainnya yang berhubungan dengan kampanye politik.
Hal itu diungkapkan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tegal, Suspriyanti saat membacakan sambutan Ketua Umum Dewan Pengurus Korpri Nasional pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Korpri Nasional, yang digelar di Lapangan Pemkab Tegal, Rabu 29 November 2023.
BACA JUGA:Keren! 3 Desa di Kabupaten Tegal Meraih Penghargaan Badan Publik Desa Informatif
Menurutnya, ada bagian yang menarik dalam sejarah kehidupan Korpri ketika disandingkan dengan pemilu presiden dan pilkada.
BACA JUGA:Warga Sepakat Perda Kabupaten Tegal Tentang Pendidikan Keagamaan Tetap Dipertahankan
Dua event besar ini selalu dikaitkan dengan netralitas ASN dan netralitas Korpri. Tahun 2024 akan berlangsung pemilihan Presiden, DPR, DPD, DPRD dan pemilihan 38 Gubernur/wakil Gubernur serta 514 Bupati/Wakil Bupati/Walikota/Wakil Walikota.
Hal Ini merupakan proses demokratisasi terbesar di dunia yang harus disukseskan bersama.
“Saya percaya bahwa Korpri sebagai organisasi yang sudah berkali-kali menghadapi Pilpres dan Pilkada sudah sangat paham dan terlatih untuk tetap berada dalam posisi netral dan tegak lurus dengan Negara, Pancasila dan UUD 1945,” kata Suspriyanti.
BACA JUGA:Warga Desa Sambeng kabupaten Pemalang Mengetahui Penyakit melalui Skrining PTM
Lebih jauh Suspriyanti menyampaikan bahwa saat ini terjadi perubahan yang sangat cepat karena dua hal besar yaitu karena perkembangan teknologi dan karena perubahan harapan masyarakat yang terus meningkat.
Dua faktor besar pengubah kehidupan ini harus disikapi oleh Korpri. Saat ini dunia sudah digerakan oleh AI (artificial inteleigence), IoT (internet of thing), Big Data, sistem dan algoritma pemrograman, coding, maupun verifikasi biometrik. Sehingga tidak bisa lagi menggerakan pemerintahan dengan cara-cara lama.
BACA JUGA:Bupati Tegal Apresiasi Pendidikan Guru Penggerak
"Kita tidak boleh menyelesaiakan masalah saat ini dengan pendekatan masa lalu. Kita harus menyelesaikan masalah yang ada saat ini dengan pendekatan yang paling update," ujarnya.
Dia menyebut, masyarakat sangat berharap pemerintah memberikan pelayanan yang lebih cepat, lebih mudah, lebih akurat. Layanan saat ini sudah harus bisa diakses secara online, cepat dan tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: