Petani Bawang Putih di Kabupaten Tegal Trauma, 120 Ton Busuk

Petani Bawang Putih di Kabupaten Tegal Trauma, 120 Ton Busuk

Kabid Pertanian Dinas KP Tan Kabupaten Tegal Eka Agus Priani bersama jajarannya dan sejumlah petani saat Rapat di Aula Dinas KP Tan, baru-baru ini.-Yeri Noveli-jateng.disway.id

SLAWI, DISWAY JATENG - Nasib petani bawang putih di Kabupaten Tegal saat ini sangat memprihatinkan. Mereka enggan menanam bawang putih karena trauma mengalami kerugian yang sangat besar.

Praktis, budidaya bawang putih yang berpusat di Kecamatan Bojong menurun drastis.

BACA JUGA:Agar Terarah, Dinas KP Tan Kabupaten Tegal Mulai Menyusun Programa Penyuluhan 2024

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KP Tan) Kabupaten Tegal Agus Sukoco melalui Kabid Pertanian Eka Agus Priani menuturkan, sejak tahun 2015 dan 2016, petani bawang putih di Kecamatan Bojong mendapat pendampingan dari Bank Indonesia (BI) Tegal. 

Kala itu, banyak petani yang mulai bangkit menanam bawang putih. Kemudian pada 2017, para petani di Desa Tuwel dan Desa Rembul Kecamatan Bojong berhasil meraup keuntungan yang cukup besar.

Hal itu lantaran ada penampung bawang putih dengan partai besar. Bahkan, bawang putih lokal ini berhasil mengurangi importir sedikitnya 5 persen.

BACA JUGA:Jalan Rusak dan Minimnya PJU di Kecamatan Balapulang Butuh Perhatian Pemkab Tegal

Namun, kondisi hanya berlangsung sekitar 3 tahun. Karena pada 2020, wabah Covid-19 melanda Indonesia. Sehingga hasil panen bawang putih tidak ada yang menampung.

"Malah waktu itu ada penangkar bawang putih yang memiliki stok sebanyak 120 ton. Busuk semua. Tidak ada yang menampung. Akhirnya petani trauma sampai sekarang," tuturnya, Jumat 24 November 2023.

BACA JUGA:Dinsos Fasilitasi Disabilitas Berlatih Buat Kaki Palsu

Menurut Eka, traumatik petani berlangsung hingga sekarang. Tak heran, jika luas lahan bawang putih di Kecamatan Bojong menurun drastis. Semula luas lahan mencapai 400 hektare, sekarang hanya menyisakan 37 hektare.

"Itu pun sebagian hanya untuk penangkaran. Dan sebagian lagi di jual ke pasaran," ujarnya.

Eka tak menampik, anjlognya produksi bawang putih di Kabupaten Tegal lantaran pasokan bawang putih di Indonesia diimport dari China. Harganya lebih murah dan siungnya juga lebih besar. 

BACA JUGA:Dinsos Dukung Rumah Belajar Cerebal Palsy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: