Asal Usul Gunung Bromo, Kisah Cinta Roro Anteng - Joko Seger

Asal Usul  Gunung Bromo, Kisah Cinta Roro Anteng - Joko Seger

gunung bromo--foto nahwa travel

Namun usaha itu gagal karena Roro Anteng sengaja membangunkan Ayam-ayam berkokok. Membuat Kyai Bimo percaya bahwa fajar telah tiba, sehigga ia sangat marah dan melemparkan sebuah batu besar yang tengkurap, saat ini dikenal dengan Gunung Batok. 

BACA JUGA:Rencana Mendaki Gunung Bromo? Perhatikan Hal Ini Agar Selamat!

Setelah itu Roro Anteng dan Joko Seger menikah dan hidup bahagia namun mereka tidak kunjung diberikan anak. Mereka kemudian bertapa di gunung dan mendengar bisikan ghaib bahwa mereka akan diberikan anak namun dengan syarat anak terakhir harus dikorbankan ke kawah Gunung.

Mereka menyanggupi syarat tersebut. Setelah bertahun-tahun Joko Seger mendapatkan mimpi untuk menepati janjinya, ia memiliki 25 anak dan anak terakhirnya yang bernama Jaka Kesuma.

Sosok Jaka Kesuma memiliki paras yang tampan, pintar dan cerdik. Setelah bermimpi untuk mengorbankan diri oleh sang ayah agar tidak terkena sial. Dengan bijaksana Jaka Kesuma menyanggupi demi keluarga dan masyarakat. 

Beramai-ramai Jaka Kesuma diantar ke kawah Gunung, lalu ia menceburkan diri. Namun sebelum menceburkan diri ia sempat berucap untuk minta diberikan hasil panen terbaik setiap tanggal 14 Bulan Kasada. Sejak saat itu tiap tanggal 14 Kasada warga Gunung Bromo memperingati Upacara Kasada.

 

Semoga bermanfaat.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: