Waspada! Gunung Slamet Terbangun dari Tidur Panjangnya, Kini Berstatus Naik Level 2 atau Waspada

Waspada! Gunung Slamet Terbangun dari Tidur Panjangnya, Kini Berstatus Naik Level 2 atau  Waspada

status gunung slamet waspada--foto liputan6.com

DISWAY JATENG - Gunung Slamet adalah gunung berapi kerucut tipe A yang berada di Jawa Tengah, Indonesia dan merupakan gunung tunggal yang terpisah dari pegunungan. 

Gunung Slamet memiliki ketinggian 3.432 Mdpl dan terletak diantara 5 kabupaten yaitu Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Brebes. 

Gunung Slamet adalah gunung tertinggi di Jawa Tengah dan gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru. Gunung Slamet juga merupakan salah satu 'Gunung Tunggal' terbesar atau terluas di Indonesia seperti halnya Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat, karena memiliki diameter tunggal gunung (tidak ada gunung lain dalam area tersebut) terluas di Indonesia dengan luas vegetasi sekitar 312 km2 (31.200 ha) dan luas total area gunung mencapai 560 km2 (56.000 ha), areanya tercakup dalam 5 Kabupaten. 

Kabar terkini

Aktivitas Gunung Slamet meningkat sejak pukul 08.00 WIB tadi dan statusnya naik menjadi level II atau Waspada. Status terbaru itu disampaikan oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Pemalang. 

"Ya benar kami menerima laporan adanya kenaikan status Gunung Slamet dari normal ke Waspada." Saat ini pihaknya tengah melakukan koordinasi tingkat wilayah, termasuk ke camat-camat sebagai antisipasi adanya peningkatan status tersebut.

BACA JUGA:Status Gunung Slamet Waspada, Namun Aktifitas Warga di Lereng Pemalang Masih Biasa

"Saat ini masih dalam monitor, dengan meningkatkan kewaspadaan, termasuk komunikasi dengan camat wilayah punggung (gunung)." Petugas Pos Pengamatan Gunung Slamet, Gambuhan, Pemalang, Muhammad Rusdi juga membenarkan kenaikan status ke level II ini, pihaknya berharap warga maupun pengunjung agar menjauh dari kawah sejauh 2 kilometer. 

Dikatakan Rusdi, Gunung Api Slamet mengalami peningkatan aktivitas sejak 2 hari yang lalu, yang ditandai dengan meningkatnya amplitudo gempa tremor menerus dan munculnya gempa tremor harmonik.

"Terhitung mulai tanggal 19 Oktober 2023, pukul 08.00 WIB, Peningkatan status dari normal ke waspada. Dalam tingkat aktivitas Level II atau waspada, masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak berada atau beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak."Imbau Rusdi.

Untuk aktivitas rekaman tremornya masih cukup tinggi, ditandai masih terekamnya tremor menerus amplitudo dominannya 3 mm."kata Muhammad Rusdi" Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Gambuhan, Pemalang. Jum'at (20/19).

Dalam pengamatan yang dilakukan 24 jam selama periode Kamis (19/10) dari pukul 00.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB, kata Rusdi. Gunung dengan ketinggian 3.428 mdpl itu, secara visual gunung jelas, dengan kabut 0-I hingga 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 100-200 m diatas puncak kawah.

Tremor menerus (microtremor), terekam dengan amplitudo 2-7 mm, dengan dominan 3 mm."ungkapnya Sedangkan untuk kegempaan, tektonik jauh yakni satu kali dengan amplitudo 28 mm, S-P 13,9 detik dengan durasi 109 detik. 

Dengan adanya kenaikan status dari normal menjadi waspada, masyarakat dan pengunjung atau wisatawan diminta tidak berada atau beraktivitas dalam radius 2 km dari kawah puncak Gunung Slamet. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: