Tedak Siten, Tradisi Unik yang Masih Kental di Tanah Jawa
tedak siten baby moana-tangkapan layar akun @langkahbylinalee-
DISWAY JATENG - Tedak siten adalah salah satu tradisi unik yang masih dianut dalam adat dan budaya khususnya di Jawa dengan tujuan supaya anak bisa tumbuh serta berkembang menjadi orang sukses di masa mendatang.
Tradisi tedak siten ini sudah berjalan sejak lama dan turun temurun, karena dengan doa restu dari Allah SWT serta bimbingan dari orangtua
Tedak siten ini diartikan sebagai bentuk rasa syukur atas karunia Allah SWT karena sudah diberi keturunan, dan mencerminkan doa hingga harapan orangtua untuk anaknya.
Seperti apa upacara tedak siten ini? Apa saja yang perlu dipersiapkan dan bagaimana langkah-langkahnya? yuk simak ulasan dibawah ini.
BACA JUGA:10 Tradisi Unik dan Menarik 17 Agustus-an di Berbagai Daerah di Indonesia
Tedak siten memiliki arti "melangkah di bumi".
Tradisi ini mencerminkan tentang kesiapan anak menjalani kehidupan yang sukses di masa mendatang, dengan karunia Allah SWT serta bimbingan orangtua, dari masa kecilnya.
Upacara ini dilaksanakan jika anak perempuan dan laki-laki berusia 245 hari.
Masyarakat biasanya melakukan upacara ini di halaman depan rumah serta pada pagi hari.
Upacara tedak siten ini tentunya memakai sajen (Persembahan) yang dapat diartikan untuk meminta doa pada Allah SWT agar menerima perlindungan dan berkah, melawan perbuatan jahat dari manusia maupun roh jahat, serta berkah para leluhur.
Sebelum memulai acara, adapun peralatan yang diperlukan untuk lancarnya proses tedak siten, yaitu:
1. Tangga dan kursi, dibuat dari tebu.
2. Ayam panggang ditusukkan pada batang tebu, dibawahnya diberi pisang, aneka barang-barang dan mainan tradisional.
3.Tumpeng robyong, bubur dan jadah (terbuat dari ketan) 7 warna, buah-buahan dan jajanan pasar.
4. Uang kertas atau receh untuk disebarkan.
5. Kurungan dari bambu seperti untuk mengurung ayam
BACA JUGA:9 Tradisi dan Budaya Unik Masyarakat Jawa Tengah yang Masih Lestari Hingga Kini
6. Banyu gege (air gege), dibiarkan semalam di tempat terbuka dan paginya kena sinar matahari sampai pukul 08.00.
7. Ayam hidup yang dilepaskan dan diperebutkan kepada tamu undangan.
8. Aneka jenang warna-warni yang terbuat dari ketan.
9. Ayam hidup yang dilepaskan dan diperebutkan kepada tamu undangan.
10. Tumpeng robyong, bubur dan jadah (terbuat dari ketan) 7 warna, buah-buahan dan jajanan pasar.
Susunan Acara
Setelah semua kebutuhan sudah ada, keluarga (orang tua, anak, kerabat) dan undangan berkumpul di tempat acara. Langkah-langkah ritual yang harus dilakunkan sebagai berikut:
1. Berjalan di 7 Warna
Anak diarahkan berjalan di atas jenang 7 warna yang berbeda (merah, putih, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu) yang terbuat dari beras ketan.
Ritual ini diartikan bahwa di masa mendatang, anak harus bisa memecahkan semua rintangan dalam hidup.
BACA JUGA:3 Tradisi Adat Tegal yang Terkenal dan Dipertahankan sampai Sekarang
2. Menginjak Tangga dari Tebu
Selanjutnya anak dipandu menginjak tangga yang terbuat dari tebu "Arjuna" serta kemudian turun. Tebu memiliki singkatan Antebing Kalbu.
Diinginkan untuk masa mendatang anak memiliki perilaku seperti Arjuna yakni seorang pejuang sejati serta bisa melewati kehidupan dengan tekad dan percaya diri.
3. Diletakkan di Tumpukan Pasir
Setelah menginjak tangga dari tebu, selanjutnya anak diarahkan 2 langkah dan menaruh di atas tumpukan pasir.
Anak harus melakukan "Ceker-Ceker", bermain pasir dengan kedua kakinya.
Ritual ini mempunyai arti bahwa ceker-ceker tersebut bekerja serta memperoleh sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya.
4. Masuk ke Kandang Ayam
Anak kembali diarahkan untuk memasuki kandang ayam yang sudah didekorasi.
Di dalam kandang, ada beberapa barang, seperti buku tulis, perhiasan, aksesoris emas, kalung, gelang, beras, kapas dan barang-barang bermanfaat lainnya.
Pada tahap ini, anak akan memilih barang yang telah disediakan.
Bila anak memilih perhiasan, bisa jadi anak itu harus menjadi orang kaya tetapi jika anak bermain dengan buku tulis, bisa jadi dia harus bekerja di kantor atau menjadi profesor.
Semua simbol profesi yang ada pada kurungan menjadi semacam penuntun bagi bayi dalam memilih pekerjaannya nanti.
Sementara kandang ayam tersebut memiliki makna bahwa ketika anak telah memasuki kehidupan, dia harus dijaga oleh hal-hal baik.
5. Menyebarkan Udik-udik
Selanjutnya ayah dan kakek anak tersebut menyebarkan "udik-udik", yang tak lain adalah koin-koin dan bunga.
Diinginkan, bahwa anak harus memiliki cara mudah untuk mencari nafkah dan harus bermurah hati dengan membantu orang lain.
6. Dimandikan dengan Bunga Sritaman
Pada langkah ini, anak dimandikan dengan bunga Sritaman.
Air mandi ini terdiri dari bunga melati, mawar, kenanga serta magnolia.
Langkah ini mempunyai arti harapan bahwa bayi akan membawa rasa hormat, kehormatan, dan ketenaran bagi keluarga.
7. Dipakaikan Pakaian Baru
Setelah menjalani semua ritual, anak dipakaikan pakaian rapi yang bagus dan baru.
Ini mencerminkan bahwa anak harus selalu mempunyai kehidupan yang baik dan makmur, serta dapat membuat orang tuanya hidup bahagia.
BACA JUGA:6 Tradisi Suku di Dunia yang Sangat Aneh Untuk Kita
Itulah informasi mengenai tradisi unik yang ada di jawa yaitu tedak siten.
Semoga bermanfaat. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: