Investor Australia Lirik Masalah Sampah di Kabupaten Pemalang

Investor Australia Lirik Masalah Sampah di Kabupaten Pemalang

PERTEMUAN - Plt Bupati Pemalang H Mansur Hidayat menemui tamu Investor dari Australia. Foto : Agus Pratikno/Radar Pemalang --

DISWAYJATENG, PEMALANG – Masalah sampah di Kabupaten Pemalang rupanya dilirik oleh investor dari Australia. Melalui PT Avaniel Bintang Energi Indonesia mencoba menawarkan kerja sama dengan Pemkab Pemalang dalam upaya mengatasi masalah sampah

Bentuk kerjas ama yang ditawarkan untuk melakukan pengolahan sampah menjadi briket untuk diekspor ke luar negeri. Termasuk ke negara Australia dan sejumlah negara lainnya. Hal itu terungkap dalam pembicaraan Plt Bupati Pemalang H Mansur Hidayat dengan tamunya dari Australia di ruang Peringgitan , kemarin.

Plt Bupati H Mansur Hidayat usai menemui tamunya mengatakan, kehadiran investor dari Australia di Kabupaten Pemalang ingin ikut mengatasi masalah sampah. Sehingga sangat diharapkan nantinya dapat menyelesaikan permasalahan sampah yang masih terjadi. 

“Investor Australia datang ke Pemalang ini untuk menyelesaikan permasalahan sampah. Nantinya bagaimana sampah yang ada akan diolah menjadi briket sampah yang  akan di ekspor ke luar negeri termasuk Australia dan negara-negara lain,”katanya. 

Menurutnya, kedatangan tamu dari Australia ini merupakan salah satu solusi terbaik. Karena bisa melakukan penyelesaian masalah sampah untuk jangka menengah. Sehingga untuk selanjutnya dibutuhkan surat perjanjian. Selain itu konstruksi yang  juga butuh waktu sekitar 10 sampai 11 bulan ke depan untuk bisa diproduksi.

“Mudah-mudahan secepatnya kita bisa segera melakukan MoU dengan investor Australia ini,” ujarnya.

Untuk lokasinya secara teknis masih dikaji terlebih dahulu. Karena itu merupakan industri, maka dalam mencapai lokasi harus di zona industri.

“Dengan demikian  sampah yang ada sekarang ini, berada di sekitar lokasi sampah. Sehingga nanti biaya transportnya tidak terlalu mahal,"terangnya.

Jika secara Perda tidak diizinkan, maka nantinya harus  mencari tempat yang tidak jauh dari lokasi sampah yang ada sekarang. Karena nantinya sampah itu bisa diolah dan sampah yang baru bisa langsung ke tempat industri yang sudah disediakan.

Terkait Tempat Pembuangan Akhir (TPA) baru, ada lokasi di sekitar Desa  Semingkir. Yaitu tanah PTPN yang nantinya  akan dimintai kerja sama.

Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia Ade Siti menambahkan, pengolahan sampah menjadi briket itu  seluruh sampah atau 99 persen jenisnya bisa diolah menjadi briket.

Adapun briket yang diproduksi jenisnya kering untuk mengganti energi yang terbaru. Bahkan  bisa konsumsikan baik di dalam negeri maupun juga bisa ekspor.

Ade menjelaskan kerjasama ini dari investor Australia dan perusahaan lokalnya PT. Avaniel Bintang Energi Indonesia. 

“Adapun  untuk luas pabriknya diperkirakan 5 hektar,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: