9 Penyebab Balita Terkena Asma yang Jarang Disadari, Orang Tua Perlu Waspada!

9 Penyebab Balita Terkena Asma yang Jarang Disadari, Orang Tua Perlu Waspada!

Ilustrasi: anak yang terkena asma--

DISWAYJATENG.ID Asma merupakan sebuah kondisi pernapasan kronis yang dapat mempengaruhi individu dari segala usia, termasuk balita.

Meskipun asma umumnya lebih umum terjadi pada anak-anak yang lebih besar atau dewasa, kasus asma pada balita juga bukan hal yang jarang.

Sehingga dengan memahami penyebab balita terkena asma merupakan sebuah langkah penting dalam pencegahan dan pengelolaan kondisi ini.

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat berkontribusi terhadap risiko balita terkena asma:

1. Faktor Genetik

Faktor genetik memainkan peran penting dalam kecenderungan seseorang untuk mengembangkan asma.

Jika ada riwayat keluarga dengan riwayat asma atau penyakit alergi lainnya, risiko balita terkena asma dapat meningkat.

Namun, faktor genetik hanya merupakan bagian dari gambaran keseluruhan, dan pengaruh lingkungan juga sangat penting.

BACA JUGA:Alergi Hingga Stres, Ini 8 Penyebab Asma Sering Kambuh

2. Riwayat Adanya Alergi

Balita yang memiliki riwayat alergi tertentu, seperti dermatitis atopik (eksim) atau alergi makanan, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan asma.

Kondisi alergi ini bisa menjadi bagian dari apa yang disebut "sindrom atopik," di mana individu memiliki kecenderungan genetik untuk mengembangkan berbagai penyakit alergi.

3. Pemaparan Alergen yang Ada Dilingkungan Sekitar

Pemaparan awal terhadap alergen lingkungan seperti debu rumah, serbuk sari tumbuhan, bulu hewan peliharaan, dan tungau debu dapat meningkatkan risiko balita mengembangkan asma.

Paparan alergen ini dapat merangsang respons imun yang memicu peradangan pada saluran napas.

4. Infeksi Saluran Napas

Infeksi saluran napas yang sering terjadi pada balita, terutama infeksi virus seperti pilek, dapat memicu atau memperburuk gejala asma.

Infeksi dapat merangsang peradangan tambahan dalam saluran napas dan membuat saluran napas menjadi lebih sensitif terhadap pemicu lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: