Inilah Warna Darah Menstruasi dan Artinya, Perempuan Wajib Tahu!
Ilustrasi Warna Darah Menstruasi dan Artinya--pinterest
DISWAYJATENG.ID - Pernahkah kamu memperhatikan darah yang keluar saat menstruasi dan merasa ada yang aneh? Misalnya, warna darah yang keluar berbeda dari biasanya.
Normalnya, darah yang keluar saat menstruasi berwarna merah. Waspada jika terjadi perubahan pada warna darah menstruasi, sebab bisa jadi itu adalah tanda adanya masalah kesehatan.
Nyatanya, kondisi kesehatan wanita, terutama yang berkaitan dengan reproduksi dan organ vital bisa diketahui melalui warna darah haid.
Beda warna darah yang keluar, bisa memiliki arti yang berbeda pula. Namun jangan khawatir, perubahan warna darah saat menstruasi tidak melulu buruk.
Biar lebih jelas, simak penjelasan seputar arti warna darah menstruasi berikut ini!
1. Merah Muda
Darah haid yang keluar bisa saja berwarna merah muda, biasanya muncul pada masa awal haid dan menjelang siklus selesai.
Salah satu kondisi yang bisa ditandai dengan darah menstruasi merah muda adalah rendahnya kadar estrogen di dalam tubuh.
Darah merah muda yang keluar mungkin juga adalah lokia, yaitu darah nifas yang umumnya keluar selama beberapa waktu setelah wanita melahirkan.
2. Merah Tua/Gelap
Ketika kamu terbangun pada pagi hari dan melihat darah menstruasi berwarna merah gelap, jangan khawatir. Hal ini terjadi karena darah tersebut tersimpan cukup lama di uterus, sehingga teroksidasi. Hal tersebut tidaklah berbahaya.
Selain itu, warna merah gelap juga dapat menjadi tanda bahwa menstruasi kamu di bulan itu akan selesai. Hal ini seiring dengan berkurangnya jumlah darah yang keluar.
BACA JUGA:Daftar 7 Manfaat Yoga Untuk Kesehatan Fisik dan Mental, Apa Saja?
3. Merah Terang
Warna merah terang dalam darah menstruasi umumnya terjadi pada hari-hari awal. Artinya, darah tersebut masih segar dan mengalir dengan cepat.
Warna merah terang ini dapat bertahan selama periode menstruasi atau dapat berubah warna menjadi lebih gelap ketika menstruasi akan selesai. Hal tersebut diiringi jumlah darah yang semakin berkurang.
Akan tetapi, warna merah terang juga dapat menjadi tanda adanya infeksi tertentu, seperti klamidia atau gonore.
Kedua jenis infeksi tersebut dapat menyebabkan perdarahan di tengah siklus menstruasi. Misalnya saja, flek atau perdarahan di luar jadwal haid kamu.
4. Hitam
Darah hitam bisa muncul di awal atau akhir menstruasi. Warnanya biasanya merupakan tanda darah tua atau darah yang membutuhkan waktu lebih lama untuk keluar dari rahim dan sempat teroksidasi.
Darah ini mula-mula berubah menjadi coklat atau merah tua dan akhirnya menjadi hitam.
Darah hitam terkadang juga menunjukkan adanya penyumbatan di dalam vagina. Gejala lain dari penyumbatan vagina dapat meliputi bau busuk, demam, kesulitan buang air kecil, dan gatal atau bengkak di dalam atau di sekitar vagina.
5. Oranye
Darah yang bercampur dengan cairan serviks juga bisa tampak oranye. Darah atau cairan berwarna oranye sering kali menandakan adanya infeksi, seperti vaginosis bakterial atau trikomoniasis.
Orang dengan darah oranye harus mengenali gejala lain, seperti vagina gatal, ketidaknyamanan, dan keluarnya cairan berbau busuk.
Meskipun darah atau keluarnya cairan berwarna oranye tidak selalu menandakan adanya infeksi, ada baiknya seseorang memeriksakan diri ke dokter atau ginekolog untuk evaluasi.
BACA JUGA:Tandingi Emas Mewah! Inilah 6 Kepiting Termahal di Dunia, Penasaran Ingin Mencobanya?
6. Coklat
Jika kadar progesteron dalam rahim rendah, maka darah haid akan berwarna coklat. Ini karena darah butuh waktu lebih lama untuk keluar dari tubuh.
Darah haid yang berwarna cokelat juga bisa menjadi tanda bahwa siklus menstruasi akan segera berakhir.
7. Abu-Abu
Jika kamu memiliki darah haid dengan warna keabu-abuan agak hitam, maka segera bicarakan dengan dokter karena bisa jadi kamu terkena infeksi rahim.
Darah haid berwarna abu-abu bisa menjadi tanda ada infeksi yang biasanya disertai dengan gejala lain, seperti demam, nyeri, serta gatal.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber