Talut Ambrol Ancam Pemukiman Penduduk, Padahal Sudah Lama Tapi Tak Ditangani

Talut Ambrol Ancam Pemukiman Penduduk, Padahal Sudah Lama Tapi Tak Ditangani

MENGANCAM- Talut pengaman jalan sungai Pamulihan di wilayah Karangdempul Desa Jatisawit ambrol diterjang banjir hingga mengancam pemukiman.-Teguh Supriyanto-Radar Brebes

BUMIAYU, DISWAYJATENG - Talut pengaman jalan dan pemukiman warga di RT 03 RW 05 Dukuh Karangdempul, Desa Jatisawit, Kecamatan BUMIAYU, sudah lama dalam kondisi rusak. Kondisi ini menyusul terjadinya beberapa kali banjir di aliran sungai Pamulihan hingga merusak komponen talut pengaman tebing sungai tersebut.

Talut setinggi 5 meter yang berada di aliran sungai Pamulihan tersebut, mengalami kerusakan sepanjang 10 meter. Ambrolnya talut pengaman, juga telah menggerus keberadaan jalan lingkungan hingga mengancam pemukiman warga. 

BACA JUGA:Talud Sungai di Desa Dukuhwaru Ambrol, Komisi III DPRD Kabupaten Tegal Minta Ini

"Aliran Sungai Pamulihan ini, memiliki karakter berarus kuat saat terjadi banjir. Hal ini yang memicu tergerusnya talut pengaman hingga ambruk," kata Kades Jatisawit, Dedi Susilo Wibowo, Selasa (8/7).

Rusaknya talut penahan tersebut lanjut Kades, sangat dikhawatrikan. Pasalnya jika kondisi kerusakan tidak segera mendapat penanganan, dikhawatirkan akan berdampak lebih buruk dengan tergerusnya jalan utama warga sejumlah pedukuhan menuju pusat pemerintahan.

BACA JUGA:Talud Jembatan Ambrol, Jaringan Perpipaan Air Bersih Tirta Ayu Kabupaten Tegal Terganggu

"Saat ini saja, sisa talud yang mesih berdiri telah bergeser dari bibir jalan. Sehingga jika terjadi banjir lagi, maka air akan dengan mudah menggerus bagian dasar talud dan kembali merobohkannya," lanjutnya.

Kerusakan talut pengaman sungai, juga terjadi di beberapa titik lain dengan kondisi sangat membahayakan. Dimana wilayah Dukuh Karangdempul sendiri, dilintasi aliran sungai yang bersentuhan langsung dengan pemukiman warga.

"Talut pengaman yang sebelumnya sudah ada, rusak di beberapa titik. Sehingga hampir tidak ada jarak aman, antara pemukiman warga dengan tebing sungai yang longsor," kata Dedi.

Kondisi kerusakan tersebut telah disampaikan kepada Dinas terkait, melalui Pemerintah Kantor Kecamatan. Selain itu juga dilakukan penanganan darurat, bersama dengan BPBD Brebes. Pemdes berharap kondisi kerusakan dapat segera diperbaiki, terlebih saat menghadapi musim penghujan dikhawatirkan akan kembali mengakibatkan banjir yang mengancam keberadaan badan jalan dan pemukiman warga.

"Dengan karakter arus kuat saat banjir, sehingga rawan berdampak kerusakan komponen pengaman sungai. Kami berharap bisa segera mendapat penanganan dari instansi terkait," pungkasnya.

Sementara Kordinator Satgas PB BPBD Brebes Pos AJU Bumiayu Budi Sujatmiko, meminta kepada warga untuk menjaga kewaspadaan, meskipun dalam kondisi kemarau saat ini.

"Antisipasi dan kewaspadaan perlu semakin ditingkatkan, terutama bagi pemukiman yang berdekatan dengan sungai, deteksi dini kondisi lingkungan perlu dilakukan," ingatnya.

Kondisi ini, sambung Budi, mengingat kondisi cuaca kering dan terik bisa menimbulkan retakan pada tanah tebing dengan permukaan tanah labuh. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: