Mengenal Lebih Jelas Tentang Komplek Makam Tegal Arum Kabupaten Tegal

Mengenal Lebih Jelas Tentang Komplek Makam Tegal Arum Kabupaten Tegal

Komplek Makam Amangkurat I--by.Direktori pariwisata

DISWAY JATENG.ID - Mengenal sejarah Tegal pada masa lalu tidak lepas dari Makam  Tegal Arum Komplek Makam Tegal Arum berada di Dusun Pakuncen, Desa Pasarean, Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal Propinsi Jawa Tengah.

Adapun dusun Pakuncen ini sebelah timur berbatasan dengan Dusun Lemah Dhuwur, sebelah barat Dusun Klemben, sebelah selatan dusun Kanjen (termasuk kelurahan Pakuncen) dan sebelah utara desa Kajen kecamatan Talang. Area situs ini bisa ditempuh melalui Slawi – Tegal. 

Setelah mencapai pada km 7 mengambil arah barat melalui jalan Amangkurat. Komplek Makam Tegal Arum terletak kurang lebih 700 meter dari Jalan Raya Slawi-Tegal.

Area komplek Makam Tegal Arum ini terletak di tengah-tengah perkampungan penduduk yang lumayan padat. Ada beberapa bangunan fasilitas pada sekeliling komplek makam seperti sekolah dasar yang berada di utara jalan masuk. Menuju ke komplek makam dan kantor kelurahan Pasarean di selatan jalan masuk ke komplek makam.

BACA JUGA: Sunan Tegalwangi Sosok Ulama Jaman Dahulu yang Mengajarkan Dakwah Tauhid

 Mengenal Lebih Jelas Tentang Komplek Makam Tegal Arum Kabupaten Tegal

Adapun bangunan lain yang berada di dalam komplek makam yaitu masjid, pondok pesantren Al-Ishlah, Maderasah diniyah, gudang dan rumah penduduk. Komplek makam ini pada sisi selatan berbatasan langsung dengan jalan kampung yaitu jalan ini setiap harinya dilalui kendaraan maupun penduduk setempat.  

Komplek Makam Tegal Arum

Komplek Makam Tegal Arum kabupaten Tegal adalah makam Amangkurat I atau Sri Susuhunan Amangkurat Agung yang merupakan raja Kesultanan Mataram yang memerintah tahun 1646-1677. 

Ia merupakan anak dari Sultan Agung Hanyokrokusumo. Ibunya bergelar Ratu Wetan, adalah putri Tumenggung Upasanta bupati Batang (keturunan Ki Juru Martani). 

Amangkurat I mempunyai dua orang permaisuri. Putri Pangeran Pekik dari Surabaya menjadi Ratu Kulon yang melahirkan Raden Mas Rahmat, kelak menjadi Amangkurat II. Sedangkan putri keluarga Kajoran menjadi Ratu Wetan yang melahirkan Raden Mas Drajat, kelak menjadi Pakubuwana I.

Bernama asli Raden Mas Sayidin, ia diangkat menjadi raja tahun 1645 menggantikan ayahnya sultan Agung dan dinobatkan secara resmi pada tahun 1646 yang bergelar Kanjeng Susuhunan Prabu Amangkurat Agung dan sering disebut Amangkurat I.

Amangku berarti memangku sedangkan Rat berarti Bumi. Bisa diartikan secara harafiah Amangkurat berati memangku Bumi. Kemudian Ia lalu menjadi raja yang menguasai bumi Mataram yang luas warisan dari Ayahnya.

Pada acara penobatannya ini Amangkurat I juga menyumpah semua anggota kerajaan untuk selalu mengabdi dan setia kepada rajanya. Daerah kekuasaan Mataram pada saat itu sangatlah luas. Semua kegiatan dipusatkan pada ibu kota kerajaan Mataram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: by.kemdikbud.go.id