Waduh, Rapat Paripurna DPRD Pemalang Diwarnai Interupsi
MENYAMPAIKAN - Anggota DPRD M Safi'i saat menyampaikan interupsi dalam rapat paripurna. Foto : Agus Pratikno/ Radar Pemalang --
DISWAYJATENG, PEMALANG - Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Pemalang diwarnai interupsi. Sejumlah anggota DPRD melakukan interupsi dalam rapat paripurna terkait tertib administrasi, kedisiplinan anggota dan jeleknya sound sistem di ruang rapat paripurna.
Anggota DPRD dari Fraksi PPP M Safi'i dalam interupsinya menyampaikan soal tertibnya administrasi. Seperti soal penandatanganan rancangan keputusan dewan yang tertera adalah Ketua DPRD, namun yang bersangkutan tidak hadir, maka seharusnya yang melakukan tanda tangan keputusan itu adalah pimpinan DPRD yang hadir.
"Karena menurutnya, jika yang menandatangani Ketua DPRD yang tidak hadir maka secara administrasi itu tidak benar,"katanya .
Padahal, lanjut dia, secara visual yang memimpin rapat paripurna adalah Wakil Ketua DPRD Khodori sedangkan pada teks di keputusan ditandatangani oleh Ketua DPRD yang tidak ada. Sehingga pihaknya berharap hal itu untuk menjadi perhatian pada rapat-rapat paripurna berikutnya apa apabila ada penandatanganan rancangan keputusan seperti itu.
Persoalan lain, juga disampaikan oleh M Safi'i yaitu tentang kedisiplinan kehadiran anggota dalam rapat paripurna. Ditegaskannya , dewan sering melaksanakan rapat tidak tepat waktu. Sehingga meminta kepada pimpinan ketika rapat paripurna undangan pukul 09.00 dan diundur pukul 13.00. Maka berapapun anggota DPRD yang hadir pada pukul itu, agar agenda rapat paripurna tetap berjalan. Artinya rapat paripurna tetap dibuka sambil menunggu qourum, kemudian waktunya ditunda.
"Sehingga kita akan taat kepada undangan yang dibuat sendiri. Seperti hari ini mungkin pembukaan rapat undangan pukul 13.00 bisa dilaksanakan 13.30. Namun secara faktanya baru bisa dilaksanakan pada pukul 15.00, jadi kita taat apa yang telah direncanakan .
Anggota DPRD lainnya Mahbub Junaedi juga menyampaikan interupsinya yaitu soal jeleknya sound sistem. Karena dengan sound sistem seperti itu, sulit untuk didengarkan, bahkan menjadikan kepala pusing. Karena suaranya sangat menggema menjadikan sulit untuk didengarkan.
Wakil Ketua DPRD Khodori setelah mendengar interupsi dari anggotanya, pihaknya langsung menanggapinya dengan baik dan menyampaikan terima kasih atas saran dan masukannya.
Terkait soal tertib administrasi, pihaknya meminta sekretaris dewan untuk melihat peraturannya dan selanjutnya untuk diatur. Adapun terkait dengan kedisiplinan anggota, pihaknya berharap semua pimpinan fraksi untuk bisa mendengar apa yang telah disampaikan oleh M Safi'i dan untuk bisa menindaklanjuti.
"Minimal pimpinan fraksi bisa memberikan motivasi kepada anggota untuk berlatih disiplin,"tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: