Candi Ratu Boko: Keindahan Tempat Wisata yang ada di Yogyakarta
Candi Ratu Boko: Keindahan Tempat Wisata yang ada di Yogyakarta-disway jateng-
DISWAYJATENG.ID – Ketika kita mendengar kata candi maka yang terlintas dari pikiran kita hanya Candi Borobudur saja, akan tetapi sebenarnya di Yogyakarta ada juga candi yang lain.
Salah satunya yakni tempat wisata Candi Ratu Boko yang merupakan salah satu destinasi untuk berlibur bersama keluarga maupun pasangan kalian. Candi Ratu Boko atau juga disebut Situs Ratu Buko ini adalah bukti dari peninggalan sejarah negeri ini.
Mengapa bisa disebuit juga dengan situs, hal tersebut Karena Ratu Boko adalah reruntuhan dari sebuah istana dan bangunannya pun tidak ada yang menyerupai Candi, bahkan tempat ini pun juga bisa disebut dengan Keraton Ratu Boko.
Berikut kita membahas tentang arsitektur dan sejarah tentang wisata Candi Ratu Boko ini, antara lain:
Mengenal Arsitektur yang Ada
Kita mulai dari gerbang situs ini yang terdiri dari 2 gerbang yaitu dalam dan juga luar yang terletak di bagian barat situs. Gerbang luar memiliki ukuran yang lebih kecil dari pada Gerbang dalamnya yang merupakan sebuah gerbang utama keraton.
Gerbang ini disusun dengan gapura paduraksa, dan gerbang luar berjumlah 3 dan berjumlah 5 untuk Gerbang utama. Ada pula tulisan Panabwara, yakni dimana diketahui Panabwara adalah nama anak dari Prabu Rakai Panangkaran.
Menurut sejarah yang tercatat Prabu Rakai Panangkaran adalah penguasa dari Kerajaan Ratu Boko, bahkan kompleks ini ada sebuah bangunan yang menyerupai candi yaitu Batu Kapur dan Batu Putih di bagian timur laut.
Candi ini dinamakan dengan Batu kapur karena fondasi dari candi ini adalah Batu Kapur, akan tetapi hanya saja bagian atas dari candi ini sudah hilang. Komplek Ratu Boko bagian dalam terdapat Candi pembakaran dan sumur suci.
Candi pembakaran ini terletak di bagian depan yang dibuat dari batu andesit, bahkan bisa disebut dengan Candi Pembakaran karena telah ditemukannya abu bekas dari sebuah pembakaran.
Dari tempat ini para pengunjung semua juga bisa melihat sumur suci ini, yang kedalaman sumur suci ini bisa mencapai 2 meter pada saat musim kemarau. Bahkan dalam sejarah Keraton Boko sumur suci ini digunakan untuk upacara keagamaan yang dilangsungkan di Candi Pembakaran.
Sejarah Singkat Tentang Ratu Boko Yogyakarta
Pada abad ke 17 ada seorang warga eropa yang sempat berkunjung ke Pulau Jawa lebih tepatnya di wilayah Bokoharjo, hanya saja orang tersebut tidak menemukan situs yang dimaksud itu.
Orang eropa yang masih penasaran dengan situs ini pun bercerita dengan H.J. De Graff orang Belanda yang kemudian dilakukanlah sebuah penelitian oleh FDX Bosch yang pada akhirnya ditemukanlah reruntuhan ini.
Menurut Prasati Abhayagiri wihara yang mempunyai angka 792 M Situs Ratu Baka, merupakan tempat Rakai Panangkaran yang mengundurkan diri dari Raja Mataram yang dimana karena membutuhkan sebuah ketenangan.
Kemudian Rakai Panangkaran membangun sebuah wihara yang disebut Abhayagiri Wihara, bahkan ada pula sebuah cerita yang berkembang bahwa Ratu Boko ini diambil dari sebuah nama yang juga mengacu pada Ayah dari legenda Roro Jonggrang.
Cerita ini sudah berkembang pesat di kalangan masyarakat sekitar, dan Keraton Ratu Boko sudah digunakan pada masa dinasti Syailendra. Situs Ratu Boko merupakan peninggalan Agama Budha, hal tersebut karena Rakai Panangkaran diketahui beragama budha.
Hal ini diketahui dengan adanya Arca Dyani Budha Tetapi situs ini pun bisa juga disebut dengan situs peninggalan agama Hindu dengan ditemukannya Arca Durga, Yoni, dan Ganesha.
BACA JUGA:Hanya dengan Tiket Masuk 40 Ribu Kalian Bisa Melihat Keindahan Candi Prambanan
Demikian itulah sejarah singkat tentang wisata Candi Ratu Boko Yogyakarta, semoga bermanfaat. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: