7 Mitos di Jawa yang Masih Dipercaya Masyarakat Hingga Sekarang, Ternyata Punya Makna di Baliknya
Ilustrasi Mitos jawa --pinterest
DISWAYJATENG.ID - Mitos, menurut KBBI, adalah cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu. Cerita tersebut mengandung penafsiran tentang asal-usul semesta alam, manusia, dan dewa atau pahlawan zaman dahulu.
Mitos mengandung arti mendalam, yang diungkapkan dengan cara gaib. Setiap daerah di Indonesia, memiliki mitos masing-masing. Terlebih untuk daerah yang masih memiliki kultur dan budaya yang kental, seperti Jawa.
Jawa merupakan salah satu pulau di Indonesia yang terbagi dalam banyak daerah atau provinsi. Jadi, tidak heran jika orang Jawa memiliki banyak mitos. Berikut mitos mitos Jawa yang masih dipercaya hingga saat ini.
Berikut daftar mitos jawa yang masih dipercaya hingga saat ini:
1. Anak gadis duduk di depan pintu sulit mendapat jodoh
Pertama ada mitos tentang jodoh, apakah kamu pernah mendengarnya? Sebagian besar orang jawa mempercayai bahwa duduk di depan atau di tengah-tengah pintu, terutama jika itu seorang wanita, bisa menyebabkan sulit jodoh.
Sebenarnya, mitos ini muncul untuk mengajarkan sopan santun kepada anak perempuan. Duduk di depan atau tengah-tengah pintu secara tidak langsung menghalang-halangi orang yang hendak keluar masuk rumah atau ruangan.
2. Kupu-Kupu Masuk Rumah, Akan Ada Tamu
Kupu-kupu merupakan salah satu hewan yang mudah sekali ditemukan di sekitar kamu. Terlebih, jika rumahmu punya pekarangan luas yang diisi berbagai jenis tanaman dan bunga.
Dengan banyaknya kupu-kupu yang bermain di pekarangan tersebut, tidak menutup kemungkinan hewan bersayap ini masuk rumah.
Bagi orang Jawa, kupu-kupu yang masuk rumah ini dianggap sebagai sebuah pertanda bahwa akan ada tamu yang datang berkunjung. Maksud dari mitos ini adalah agar kamu bersiap menyambut tamu yang datang dengan baik dan ramah.
3. Duduk di bantal bisa menyebabkan bisulan
Duduk akan terasa lebih nyaman jika menggunakan alas yang empuk. Pasti sempat, kan, terpikirkan untuk memakai bantal sebagai alas duduk agar lebih nyaman?
Ternyata, ada juga mitos terkait hal ini yang masih dipercaya oleh masyarakat Jawa! Sama seperti penggunaan tutup sebagai piring, mitos tersebut lahir dan berkembang dengan tujuan untuk mengingatkan agar menggunakan barang sesuai fungsinya.
Bantal pada hakikatnya digunakan untuk kepala, bukan untuk alas duduk ataupun kaki. Jika digunakan dengan nggak semestinya, bantal bisa jadi kotor dan nggak layak lagi dipakai untuk kepala. Bisa-bisa nanti kepala kita jadi ikut kotor!
4. Siulan di Malam Hari Bisa Memanggil Setan
Bagi seseorang yang belum paham, bersiul sering dilakukan untuk menghilangkan rasa bosan atau untuk memanggil teman. Namun, bagi orang Jawa, aktivitas tersebut dipercaya dapat memanggil setan. Terlebih jika dilakukan di malam hari.
Terlepas dari benar atau tidaknya mitos ini, bersiul di malam hari dapat mengganggu waktu istirahat dan kenyamanan masyarakat sekitar. Apalagi jika siulan tersebut terdengar nyaring.
5. Keluar rumah saat magrib bisa diculik wewe gombel
Mitos ini seringkali diucapkan oleh nenek dan kakek zaman dahulu. Mitos Jawa ini melarang anak-anak maupun orang dewasa untuk keluar rumah saat magrib.
Sebenarnya mitos ini untuk memberitahu kepada masyarakat bahwa ketika malam hari sudah waktunya untuk istirahat dan tidak boleh keluar rumah lagi.
6. Dilarang memotong kuku saat malam hari
Banyak orang tua kita terdahulu yang melarang memotong kulu di malam hari. Mitos Jawa itu muncul karena saat zaman dahulu, belum ada penerangan lampu seperti sekarang ini.
Sehingga ketika memotong kuku pada malam hari sulit terlihat dan bisa menyebabkan risiko yang besar.
7. Nyapu tidak bersih akan mendapat suami brewokan
Mitos yang satu ini kerap melanda para gadis. Saat mereka menyapu, mungkin pernah mendengar mitos ini. Terlepas dari mitos ini, kebersihan rumah memang penting untuk dijaga.
Sehingga saat menyapu, jangan setengah-setengah, tapi harus diselesaikan sampai bersih.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber