Selain Wisata Alam Ataupun Buatan Yang Ada DI Tegal, Banyak Juga Wisata Religi Para Tokoh Kerajaan Masa Lampau

Selain Wisata Alam Ataupun Buatan Yang Ada DI Tegal, Banyak Juga Wisata Religi Para Tokoh Kerajaan Masa Lampau

Makam Tegal Arum--Wisata Religi TEgal

DISWAYJATENG.ID - Berwisata sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup manusia modern saat ini. Di berbagai daerah banyak sekali ditemukan tempat wisata baik yang terbentuk oleh alam maupun wisata buatan. Bagi kalian yang sudah bosan dengan wisata pantai, gunung, atau tempat rekreasi lainnya, anda bisa mencoba wisata ziarah.

Disamping menyegarkan pikiran, wisata ziarah dapat menambah ilmu pengetahuan juga, karena selalu terkandung sejarah di dalamnya. Menurut info dari World Tourism Organization (WTO) wisata sejarah masih menjadi tujuan utama wisatawan di seluruh dunia, diperkirakan setiap tahun sekitar 350 juta wisatawan di berbagai belahan dunia mendatangi tempat ziarah. Di Tegal sendiri wisata ziarah tidaklah asing, sering dijumpai rombongan wisata ziarah yang umumnya adalah ziarah Wali Songo. Jika ingin wisata ziarah di Tegal, berikut destinasi wisata ziarah yang kami rangkum:

 

1. Makam Syekh Atas Angin

Lokasi Makam Syekh Atas Angin berada di Desa Pedagangan, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal. Sekitar 1,5 KM ke barat dari Pusat Kota Slawi. Lokasinya cukup mudah dijumpai, karena hanya sekitar 500 meter dari jalan utama Jalan Raya Slawi – Jatibarang. Makam Syekh Atas Angin berada di tengah komplek Makam Mbah Jaksa. Jadi untuk menuju pintu masuk makam, kita bisa melewati gapura Makam Mbah Jaksa dan Masjid Baiturrahman. Makam Syekh Atas Angin ini bisa juga disebut Candi Pedagangan atau ada yang menyebutnya Candi Bulus. Komplek ini ditemukan sekitar bulan Oktober tahun  2005 oleh warga sekitar dalam keadaan tertutup dengan tanah. Namun sebelumnya pada tahun 1960, bangunan candi tersebut masih utuh. Namun sekitar tahun 1965 candi tersebut dirusak.

2. Makam Al-Haddad Muhammad bin Thohir Al-Haddad

lahir di kota Geidun, Hadramaut, Yaman pada tahun 1838 M yang kemudian hijrah ke Indonesia. Abdullah bin Hasan bin Husein al-Haddad, cicit atau generasi ke 3 dari Habib Muhammad bin Thohir menceritakan bahwa buyutnya yakni Habib Thohir merupakan ulama tersohor dari Yaman yang kerap melakukan Syiar Islam di India, Pakistan dan negara-negara Arab. Makam Al-Haddad ini terletak di Keluarahan Kraton, kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal.

3. Makam Ki Gede Sebayu

Ki Gede Sebayu dimakamkan di Danawarih, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal. Sekitar 100 meter ke utara dari lokasi Bendungan dan Jembatan Gantung Danawarih. Komplek makam ini dikelilingi tembok putih yang cukup luas. Sedangkan makamnya sendiri berada di tengah-tengah komplek bangunan tersebut. Makamnya dibuat dengan model atap joglo dan dikelilingi tembok kaca ddengan ditutupi dengan tirai putih. Makam Ki Gede Sebayu selalu ramai didatangi peziarah ketika menjelang hari jadi Kabupaten dan Kota Tegal seperti Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakilnya, Kepala Dinas, SKPD, sesepuh, dan warga Tegal.

4. Makam Gendowor

Jalan masuk menuju makam ada si samping selatan Polsek Adiwerna lurus ke timur hingga menemui perempatan kecil lalu belok ke selatan hingga menemukan pemakaman dengan pepohonan rindang di sisi kanan jalan. Nama aslinya adalah Ki Pranantaka, hidup pada jaman kekuasaan Sunan Amangkurat II. Gendowor merupakan orang kepercayaan Adipati Martalaya dan secara tidak langsung juga menjadi orang kepercayaan Sunan Amangkurat II. Beliau pernah diperintah oleh Sunan Amangkurat II untuk mencari kembang Wijayakusuma di Nusakambangan. Perintah tersebut berhasil dijalankan dengan baik dan akhirnya pada suatu saat beliau diberi gelar Raden Harya Sindureja oleh Sunan Amangkurat II.

5. Makam Pangeran Purbaya

Komplek pemakaman ini dibagi menjadi beberapa area, area terluar merupakan pemakaman umum warga sekitar dan area dalam merupakan pemakaman sanak famili atau keturunan Pangeran Purbaya atau Ki Gede Sebayu. Untuk makam Purbaya sendiri tertutup oleh bangunan khusus. Bangunanya tidak terlalu tinggi sehingga jika kita masuk harus menundukkan kepala. Sama seperti makam-makam Ki Gede Sebayu dan Raden Mas Hanggawana, makam Pangeran Purbaya juga tertutup rapat. Kiprah Purbaya atau dalam sejarah disebut juga dengan Tumenggung Tegal ini sangat penting dalam Mataram, selain sebagai juru runding dan pemimpin pasukan bersama Tumenggung Bahureksa. Pada masa Tumenggung Tegal inipula armada-armada laut Tegal mulai dikerahkan.

6. Makam Raden Mas Hanggawana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: wisata religi tegal