Mengupas Sejarah dan Fakta Unik Masjid Demak yang Jarang Diketahui Banyak Orang

Mengupas Sejarah dan Fakta Unik Masjid Demak yang Jarang Diketahui Banyak Orang

--

DISWAYJATENG.ID - Masjid Demak merupakan salah satu landmark sejarah Indonesia yang terkenal. Terletak di kota Demak, Jawa Tengah, masjid ini memiliki banyak cerita menarik yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat luas. Dalam artikel ini, kita akan mengupas beberapa fakta jarang orang tau seputar Masjid Demak dan sejarahnya.

1. Nama Masjid Demak

Masjid Demak juga terkenal dengan nama "Masjid Agung Demak" atau "Masjid Kauman". Oleh karena itu, nama "Demak" berasal dari kata "adhem" yang dalam bahasa Jawa berarti "besar" atau "agung".

Demikian pula para Walisongo melakukan musyawarah dengan Sultan Fatah agar Masjid diperluas. Sehingga pada 1479 Masehi, Bangunan ini terperbarui dan namanya pun juga berubah, menjadi Masjid Kasultanan Demak Bintoro.

2. Tahun Pendirian

Pada 1475, Raden Patah berhasil mengalahkan pasukan Majapahit dan mendirikan Kesultanan Demak sebagai pengganti Majapahit. Setelah menjadi raja, Raden Patah memutuskan untuk membangun sebuah masjid yang menjadi pusat kegiatan agama dan politik.

Masjid Demak berdiri pada abad ke-15, tepatnya pada 1477 oleh Raden Patah, raja pertama Kesultanan Demak. Sehingga masjid ini menjadi simbol keagamaan dan politik yang penting dalam perkembangan Islam di Jawa.

3. Peninggalan Sejarah

Peninggalan sejarah ini telah menjadi bagian dari Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 2009. Pengakuan ini menegaskan nilai sejarah dan budaya yang termiliki oleh masjid ini, serta pentingnya pelestarian warisan budaya Indonesia.

4. Pusat Keagamaan

Bangunan ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan kebudayaan pada masanya. Demikian pula di sekitar masjid, terdapat kompleks pemakaman raja-raja Kesultanan Demak dan tokoh-tokoh penting lainnya.

BACA JUGA: Masjid Unik di Jawa Beribadah Sambil Berlibur

5. Material Bangunan

Konon, bahan utama pembangunan Masjid Demak berasal dari puing-puing bangunan candi Hindu dan Buddha. Sehingga dengan hal ini menunjukkan adanya adaptasi dan transformasi budaya dalam proses penyebaran agama Islam di Jawa.

Atap pada bangunan masjid memiliki susunan tumpuk tiga berbentuk limasan yang biasa tersebut dengan atap tumpang. Yang mana susunan ini tentunya memiliki makna dan arti tersendiri, menyesuaikan akidah Islam yaitu iman, islam dan ihsan.

6. Peran Walisongo

Memiliki hubungan erat dengan sembilan wali atau Walisongo, yaitu para penyebar agama Islam di Jawa pada abad ke-15. Salah satu dari mereka, yaitu Sunan Kalijaga, terkenal sebagai tokoh penting dalam perkembangan Islam di Jawa.

Sunan Kalijaga juga ikut berperan dalam pembangunan Masjid Demak. Salah satu peran Sunan Kalijaga dalam pembangunan  masjid ini ialah membuat usulan membuat pembangunan tatanan kota berupa masjid, alun-alun dan keraton.

7. Pengaruh Kesultanan Demak

Masjid Demak menjadi pusat kekuasaan politik dan agama Kesultanan Demak. Kesultanan ini memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di wilayah Jawa dan menjadi cikal bakal lahirnya kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara.

8. Arsitektur

Bangunan bersejarah ini memiliki arsitektur khas Jawa dengan sentuhan Islam. Gaya arsitektur ini mencerminkan perpaduan antara budaya Jawa dan Arab. Dinding masjid terbuat dari batu bata merah dan atapnya terlapisi dengan menara. 

9. Pengunjung dan Wisata Religi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: