Mengungkap Fakta Sejarah di Balik Keindahan Candi Sambisari, Wajib Dikunjungi!

DISWAYJATENG.ID - Candi Sambisari merupakan salah satu situs sejarah yang menakjubkan di Yogyakarta, Indonesia. Tersembunyi di tengah ladang, candi ini menyimpan fakta menarik tentang sejarahnya yang kaya. Dalam artikel ini, kita akan mengungkap beberapa fakta sejarah di balik keindahan Candi Sambisari.

1. Penemuan candi

Candi Sambisari ditemukan secara kebetulan pada tahun 1966 oleh seorang petani saat membajak ladangnya.

Ketika menemukan serpihan batu yang tak biasa, pemerintah setempat segera melakukan penelitian dan menggali situs candi yang terkubur.

Penemuan ini sangat penting karena memberikan wawasan tentang kehidupan dan agama pada masa lampau.

2. Peninggalan kerajaan mataram kuno

Terperkirakan berasal dari abad ke-9 dan berasal dari zaman Kerajaan Mataram Kuno.

Kerajaan Mataram Kuno merupakan kerajaan Hindu-Buddha yang berpusat di Jawa Tengah.

Candi ini mencerminkan pengaruh agama Hindu pada masa itu dan merupakan bukti penting tentang kehidupan sosial dan keagamaan di wilayah ini.

3. Arsitektur unik

Salah satu fakta menarik tentang Candi ini adalah arsitektur uniknya. Terdiri dari candi induk dan tiga candi perwara yang mengelilinginya.

Candi induk terhiasi dengan relief-relief yang menakjubkan, termasuk gambar-gambar dewa dan dewi.

Struktur candi ini juga menggabungkan unsur Hindu dan Buddha, menunjukkan adanya sintesis budaya pada masa itu.

4. Kondisi terkubur

Saat ditemukan, Candi ini dalam kondisi terkubur yang dalam. Sehingga para arkeolog harus melakukan penggalian untuk mengungkap candi yang tersembunyi di bawah tanah.

Proses restorasi kemudian terlakukan untuk memulihkan keindahan aslinya. Kini, candi ini telah terbangun ulang dengan baik dan dapat anda nikmati oleh pengunjung.

5. Ritual dan persembahan

Seiring dengan penemuan arca-arca dan artefak lainnya, tertemukan juga bukti adanya aktivitas ritual dan persembahan di Candi Sambisari.

Sehingga penemuan ini menunjukkan bahwa candi ini tergunakan sebagai tempat ibadah dan upacara keagamaan pada masa lalu.

Sumber: