Bangkitkan Ekonomi Kutorojo, PNM Gelar Pelatihan Pengelolaan Kopi Pasca Panen Kepada Puluhan Nasabah Mekaar

Bangkitkan Ekonomi Kutorojo, PNM Gelar Pelatihan Pengelolaan Kopi Pasca Panen Kepada Puluhan Nasabah Mekaar

Bangkitkan Ekonomi Kutorojo, PNM Gelar Pelatihan Pengelolaan Kopi Pasca Panen Kepada Puluhan Nasabah Mekaar-Dok. Ist-jateng.disway.id

TEGAL (Disway Jateng) - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui Divisi program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) menyelenggarakan pembukaan klasterisasi usaha pengenalan standar mutu kopi pasca panen dan teknik roasting kopi kepada 25 nasabah PNM Mekaar pada hari ini di Balai Desa Kutorojo, Pekalongan, Jawa Tengah (14/04).

 

Pelatihan yang dikenal dengan istilah Kak Wulan (Klasterisasi Nasabah Mekaar Unggulan) dilaksanakan dengan melibatkan nasabah Mekaar dan didampingi oleh PNM PKU. Pelatihan ini tidak terlepas dari komitmen pendampingan PNM dalam membangun hubungan emosional dan memberikan pendampingan usaha kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah sebagai bekal untuk mendapatkan pengetahuan baru yang dapat berdampak kepada kemajuan usaha yang dijalankan oleh nasabah PNM Mekaar.

 

Kegiatan ini dihadiri oleh Bapak Ramadhan Firmansyah selaku Wakil Pemimpin PNM Cabang Tegal, Bapak Dulajat Selaku Kepala Desa Kutorojo dan Bapak Wahyu Susilo selaku Narasumber serta Pemilik Kopi Kutorojo Kajen.

 

Pelatihan ini bertujuan mendorong para nasabah PNM agar dapat meningkatkan pengetahuan dengan menambah edukasi dan ilmu baru yaitu pengetahuaan menanam kopi yang baik dan pemeliharaan tanaman kopi. Kemudian peserta juga didampingi untuk belajar teknik roasting kopi agar bisa memperluas pemasaran usahanya melalui pasar lokal, nasional, online, bahkan internasional yang bisa menambah kesejahteraan keluarga sehingga nasabah PNM naik kelas. 

 

Selanjutnya, pelatihan ini merupakan salah satu bentuk dari tiga modal PNM. Dalam mendukung pertumbuhan ultra mikro dan UMKM, PNM memberikan tiga modal yaitu finansial, intelektual dan sosial. Modal finansial diberikan melalui pembiayaan usaha produktif, sedangkan modal intelektual melalui pendampingan antara lain pelatihan, berbagi info dan pengalaman.

 

Sedangkan modal sosial, PNM membangun kepedulian nasabah melalui jejaring usaha dan sinergi bisnis yang mampu membantu percepatan usaha nasabah. Kemudian, pelatihan ini berjalan sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat. (adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: