Korban Tanah Bergerak Sridadi Disiapkan Tinggal di Huntara, PVMBG: Lokasi Tanah Tidak Layak Huni

Korban Tanah Bergerak Sridadi Disiapkan Tinggal di Huntara, PVMBG: Lokasi Tanah Tidak Layak Huni

BPBD Brebes melakukan penanganan terhadap dampak pergerakan tanah Desa Sridadi dengan memperisapkan Huntara bagi warga terdampak.-Teguh Supriyanto-Radar Brebes

BREBES, (DiswayJateng.id) - Jumlah bangunan rumah terdampak pergerakan tanah di Dukuh Karanganyar, Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog terus bertambah. BPBD Brebes melakukan langkah-langkah pengamanan, dengan terus memonitor kondisi pergerakan tanah dan juga penyelamatan terhadap warga terdampak.

Kepala BPBD Kabupaten Brebes Nushy Mansur menyampaikan, warga yang menghuni sebanyak 57 rumah harus di relokasi, saat ini dalam penanganan dan akan di tempatkan di Hunian Sementara (Huntara) sembari menunggu proses relokasi. "Sementara kita buat hunian sementara menempati lahan kas desa. Saat ini rumah dibongkar karena kondisi semakin membahayakan, sementara penghuninya ditempatkan di  pondok yang ada di sekitar lokasi bencana ," jelas Nushy.

Pergerakan tanah di Desa Sridadi, lanjut dia, terus terjadi hingga berdampak pada kerusakan rumah warga. Berdasarkan hasil infentarisasi, dari sebelumya 47 rumah, bertambah menjadi 57 rumah yang perlu di relokasi "Ada tanah kas desa lebih dari 3000 meter persegi, cukup untuk hunian sementara. Saat ini kita bongkar rumah lama, dan materialnya digunakan lagi untuk Huntara di tempat aman," kata Nushy.

Menurutnya, butuh waktu satu bulan untuk pembuatan Huntara. Selama proses tersebut, warga diungsikan di tempat penampungan. BPBD Sendiri terlah berkoordinasi untuk penyediaan dapur umum bersama dengan Dinsos, Baznas, PMI, dan lainnya untuk memenuhi kebutuhan pengungsi. "Dilaksanakan mulai hari Rabu (1/11), kitar juga manfaatkan gedung serba guna sebelah Polsek juga di cadangkan, karenajumlah warga terdampak bertambah terus," terangnya.

Dikatakan Nushy, rekomendasi terkait hasil penelitian kondisi tanah oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan jika wilayah ini tidak layak dihuni karena sangat rawan pergerakan tanah. "Sudah keluar dan dilokasi tersebut sudah tidak boleh ditempati,  petugas terus membujuk warga dari semula enggan mengungsi untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman," imbuhnya.

Keopala Desa Sridadi Sudiryo menyampaikan, jika saat sebagian besar warga sudah bersedia untuk pindah ke lokasi yang lebih aman. Kondisi ini menyusul dampak yang ditimbulkan terhadap permukiman semakin membahayakan. "Bersama para relawan, kita terus lakukan pendekatan. Warga bersedia untuk mengunsi ke lokasi yang lebih aman," kata Kades. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar brebes