Ditemukan 2019, Ekskavasi Situs Candi Bata Terkendala Biaya

Ditemukan 2019, Ekskavasi Situs Candi Bata Terkendala Biaya

Kondisi Situs Candi Bata di Desa Sawahan Gringsing tahun 2019 saat proses eskavasi.--

BATANG, (DiswayJateng.id) – Situs Candi Bata yang ditemukan di wilayah Kabupaten Batang disebut merupakan candi tertua di Jawa Tengah.

Candi yang sudah ditemukan sejak 2019 lalu itu diperkirakan dibangun pada abad ke-7 Masehi.

Sayang nasib Candi Bata hingga kini belum ada tanda-tanda mendapat perhatian akibat tidak ada anggaran.

Proses ekskavasi atau penggalian tempat yang mengandung benda purbakala masih terhenti.

Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kabupaten Batang, Affy Koesmoyorini menyebut proses ekskavasi Candi Bata belum bisa dilakukan karena terkendala biaya dari pemerintah daerah.

“Kami menunggu dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, siapa tahu dari sama ada dana ekskavasi. Karena kami sebenarnya tidak ada anggaran,” tutur Affy seperti dilansir Radar Pekalongan, Senin (31/10/2022).

Pihaknya pun sudah menyiapkan sejumlah langkah untuk merealisasikan program eskavasi ini. Seperti dengan mengajukan kerja sama ke Kementrian PUPR. Sepengetahuannya, pernah ada komitmen dari pemerintah pusat yang menyediakan anggaran Rp1 miliar untuk daerah yang termasuk Kota Pusaka, termasuk Kabupaten Batang. 

“Kami memperkirakan kebutuhan dana eskavasi candi yang ada sekitar Rp 400 juta. Dana sebesar itulah yang akan dicari,” ujarnya.

Penelitian terakhir Candi di Gringsing itu pada 2019 saat penemuan awal. Saat itu, dana penelitian murni dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Setelah itu, penelitian berhenti hingga saat ini. 

“Kalau menurut informasi, penggalian itu Brin itu tidak menggali semua. Hanya mencari datanya,” jelasnya.

Dikatakannya, sebagai langkah pencegahan, para peneliti sudah menimbun lagi lokasi candi tertua itu. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerusakan atau hilangnya material candi.

“Untuk menjaga lokasi, kami meminta tolong pada juru pelihara situs Balekambang yang berada di dekat lokasi. Kami meminta untuk menjaga lokasi sebab lokasi candi pernah digunakan warga untuk kebun jagung,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: