ANBK SD di Brebes Terkendala Jaringan Internet, Ada yang Terpaksa di Gubuk

ANBK SD di Brebes Terkendala Jaringan Internet, Ada yang Terpaksa di Gubuk

Kerjakan soal ANBK siswa SDN Kutamendala Tonjong Brebes kerjakan di gubuk.--

BREBES, (DiswayJateng.id) - Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) sesuai dengan Kurikulum Merdeka di Kabupaten Brebes terkendala jaringan internet. 

Saking sulitnya mendapat akses jaringan yang bagus, ada sekolah yang terpaksa memboyong anak didinya mengerjakan ANBK di sebuh gubuk demi mendapat sinyal.

Adalah SD Negeri Kutamendala 5, Kecamatan Tonjong, Brebes yang terpaksa mengerjakan  di gubuk. Mereka terpaksa mengerjakan soal ujian di gubuk lantatan tidak adanya sinyal internet, karena sinyal tidak menjangkau lokasi sekolah. 

Ada delapan anak yang mengikuti ANBK selama 25-26 Oktober 2022. Mereka adalah pelajar kelas V SD Negeri Kutamendala 5 Kecamatan Tonjong.

Kepala SD Negeri 1 Kutamendala Tonjong, Mohamad Ajedi menjelaskan, siswa memang tidak bisa mengerjakan ANBK di kelasnya karena tidak adanya sinyal internet. Karenanya, sekolah ini memindahkan lokasi tes ANBK di gubuk dekat sungai kecil.

Gubuk yang dipakai merupakan lapak dagangan milik warga. Menurut Ajedi, selama digunakan untuk ANBK pemilik lapak sementara berjualan di samping gubuk tersebut. "Memang kalau di kelas tidak ada sinyal. Jadi sekolah mencari lokasi yang ada sinyal dengan speed yang cukup. Kebetulan ketemunya di gubuk milik pedagang. Di situ baru bisa mengerjakan ANBK," ungkap Ajedi.

"Jika mengerjakan di dalam kelas tidak ada sinyal sehingga siswa tidak bisa mengerjakan soal karena semua berbasis online," lanjut dia.

Sebenarnya ada alternatif lain agar siswa mengerjakan asessmen dengan layak. Yakni dengan menumpang di sekolah lain yang memiki sinyal kuat. Namun karena lokasinya jauh dan menyeberang sungai, maka sekolah memilih menempati gubuk untuk para siswa kelas V ini.

"Alternatif lainya agar dapat menangkap sinyal internet yang baik harus menumpang di sekolah lain. Namun karena jauh, apalagi siswa harus menyeberang sungai yang sewaktu-waktu bisa banjir, mending di gubuk itu," tukasnya.

Selain tidak ada sinyal, Ajedi mengungkapkan, para siswa terkendala dalam mengerjakan ANBK karena tidak memiliki laptop. Ajedi mengaku, untuk ANBK siswa kelas V, sekolah meminjamkan dua unit laptop milik sekolah dan dari para guru. "Kebetulan sekolah punya dua unit laptop dan guru guru termasuk saya meminjamkan sama siswa supaya mereka bisa mengerjakan soal," terangnya.

Salah seorang siswa kelas V, Nurul Yulia Syafitri mengaku, meski berada di gubuk namun bisa mengerjakan dengan lancar. Sinyal internet yang ada cukup untuk mengakses soal ANBK. "Penginnya di kelas biar nyaman, tapi karena tidak ada sinyal ya terpaksa di gubuk ini. Tapi lancar juga di sini," ucapnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Brebes, Caridah membenarkan keterbatasan sinyal dan sarana di SD Negeri 1 Kutamendala. Ada beberapa alternatif agar siswa bisa mengerjakan ANBK, termasuk menumpang di sekolah lain.

"Kepala sekolah kemarin sudah melaporkan soal kondisi sinyal dan sarana untuk ANBK. Di situ memang tidak ada sinyal dan siswanya tidak ada yang memiliki laptop. Jadi mereka mencari lokasi lain, bisa numpang atau di lokasi lain. Tapi karena jauh, sekolah memilih di gubuk itu," tandasnya.

Caridah mengaku, tidak semua sekolah di Brebes memiliki jaringan internet untuk ANBK. Terutama yang berlokasi di daerah terpencil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar brebes