Pelaku Pembunuhan PNS Bapenda Kota Semarang Orang Terlatih, 3 Anggota TNI Diperiksa

Pelaku Pembunuhan PNS Bapenda Kota Semarang Orang Terlatih, 3 Anggota TNI Diperiksa

Polisi melakukan penyelidikan dan pemeriksaan di lokasi penemuan mayat diduga pegawai Bapenda Semarang. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.--

SEMARANG, (DiswayJateng.id)- Teka-teka pelaku pembunuhan PNS Bapenda Kota Semarang, Iwan Boedi Prastijo, yang jasadnya terbakar di kawasan Marina Semarang pada 8 September 2022 silam mulai menunjukan perkembangan. 

Dari hasil penyelidikan polisi sebelumnya menduga pelaku adalah orang terlatih. Dalam keterkaitan untuk mengungkap pelaku pembunuhan terhadap Iwan Boedi, 3 anggota TNI dikabarkan sedang menjalani pemeriksaan soal pembunuhan tersebut. 

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa membenarkan jika tiga anggotanya sedang menjalani pemeriksaan.

"Kami memeriksa tiga (anggota TNI) sejauh ini. Dari polisi militer. Saya agak lupa (inisialnya) tetapi memang kebetulan tiga orang," kata Andika Perkasa di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu (11/10). 

Andika mengatakan pemeriksaan terhadap tiga prajurit itu berdasarkan informasi dari penyidikan Polda Jawa Tengah sejak 2 hari setelah penemuan mayat PNS eselon IV tersebut. Namun, dia belum bisa memastikan kesimpulan terkait dengan kemungkinan keterlibatan anggotanya dalam kasus itu. 

"Kami belum menyimpulkan ke situ. Kami sebut persons of interest atau mereka-mereka yang kami ingin dalami," jelasnya. 

Menurut Andika, ketiganya belum berstatus tersangka, sehingga belum dilakukan penahanan.

"Belum kami tingkatkan sebagai tersangka, masih penyelidikan dan statusnya masih sebagai saksi," ujarnya. 

Dia mengakui pemeriksaan tidak mudah karena ada upaya penyangkalan oleh tiga anggotanya terkait dengan dugaan keterlibatan dalam kasus itu. "Kami sekarang sedang melakukan proses terus. Memang tidak semudah itu karena ada saja denial (penyangkalan) atau jawaban-jawaban yang kemudian membuat seolah-olah tidak terlibat. Akan tetapi, kami tidak begitu saja menyerah karena kami yakin Polda juga punya sukti-bukti awal yang cukup pokoknya kami terus mengawal," katanya. 

Karena alibi tiga anggotanya terkait dengan kasus itu disebutkan cukup kuat, dia berharap memperoleh informasi tambahan dari masyarakat. "Dinyatakan di situ alibi-alibinya cukup kuat, sehingga kami membutuhkan info tambahan, dari masyarakat pun kami siap menerima," katanya. 

Jenderal Andika berjanji bakal terus mengawal serta memastikan proses hukum berlanjut hingga tuntas. "Langsung saya kontrol per minggunya ditangani oleh Kodam (IV/Diponegoro) tetapi laporan terus, langsung kepada saya setiap minggu," jelasnya. 

Terpisah, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. M. Iqbal mengatakan dari hasil identifikasi, pelaku mengetahui dan memahami titik lokasi sebelum melakukan pembunuhan di Kawasan Marina Kota Semarang. "Pelaku diduga sudah mengetahui situasi di sekitar Marina tersebut," katanya, Selasa (11/10).

Lebih lanjut, Kombes Iqbal menduga pembunuh sudah melakukan pemetaan situasi dan kondisi lokasi sebelum mengeksekusi korban. "Karena memang di situ hanya ada beberapa lokasi pintu masuk, dijaga oleh portal, kemudian di sana juga ada blank spot," ujarnya.

Menurutnya, lokasi pembunuhan Iwan Boedi berada di tengah-tengah ilalang yang jarang dijamah orang. Upaya tersebut adalah bukti kepandaian dari pelaku. "Pelaku merupakan sosok yang profesional melakukan kejahatan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn/antara