Timnas Indonesia 2 Kali Kalahkan Curacao, Taktik Shin Tae Yong Makin Terbukti

Timnas Indonesia 2 Kali Kalahkan Curacao, Taktik Shin Tae Yong Makin Terbukti

Pertandingan Indonesia vs Curacao di Stadion Pakansari Bogor, Selasa (27/9) malam, berakhir dengan skor 2-1. Foto: twitte/footballasean--

BOGOR, (DiswayJateng.id)– Timnas Indonesia kembali mengalahkan Timnas Curacao untuk kali kedua di Stadion Pakansari Bogor Selasa 27 September 2022 malam dengan skor 2-1.

Kemenangan dua laga FIFA matchday melawan Curacao tersebut semakin menunjukan kualitas taktik Shin Tae Yong kian terbukti. 

Kecerdasan pelatih asal Korea Selatan ini membuat Indonesia yang berada di urutan 155 FIFA itu bisa mengatasi negara yang terpaut 71 tingkat di atasnya.

Bukan hanya mampu mengimbangi permainan lawan, Timnas Indonesia bahkan dua kali mengalahkan Curacao dalam empat hari.

Pada pertandingan kedua Indonesia vs Curacao di Stadion Pakansari Bogor, Selasa (27/9) malam, STY yang sudah hafal kekurangan timnya, berikut kelebihan tim lawan, langsung menurunkan formasi 4-5-1.

Bek tengah ‘hanya’ mengandalkan Elkan Baggott dan Rizky Ridho. Sementara Rachmat Irianto diplot sebagai gelandang bertahan.

Tapi pada laga ini, peran Irianto jauh lebih besar dan agak rumit. Dalam situasi bertahan, ia ikut jadi bek tengah membentuk formasi 5-3-2.

Dalam situasi menyerang ia jadi gelandang box to box. Pada saat serangan balik, ia sudah berada di tengah untuk jadi benteng pertama pertahanan Garuda.

Dengan formasi awal 4-5-1 ini, STY juga memaksimalkan betul peran Pratama Arhan dan Yakob Sayuri untuk membantu serangan dari kedua sisi sayap. Keduanya juga sangat baik dalam bertahan.

Tak ayal, para pemain Curacao terpaksa harus bermain agak keras untuk meredam eksplosivitas para pemain Indonesia.

Akibatnya Juninho Bacuna mendapat kartu merah pada 10 menit terakhir dan berhasil dimaksimalkan Indonesia dengan mencetak gol kemenangan pada menit ke-87 lewat sontekan Dendi Sulistyawan.

Secara keseluruhan, STY telah menyulap Timnas Indonesia bermain sangat agresif. Pola serangan variatif dan pastinya tak gentar menghadapi para pemain Curacao yang banyak merumput di Eropa.

Sebelumnya pada pertemuan pertama di Stadion GBLA, Sabtu (27/9) lalu, STY sudah menunjukkan bagaimana pelatih Korea Selatan di Piala Dunia 2018 lalu mampu menerapkan kontra strategi.

Terutama setelah anak asuhnya tertinggal lebih dulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: pojoksatu