Penanganan Banjir dan Rob di Kota Tegal Jangan Parsial

Penanganan Banjir dan Rob di Kota Tegal Jangan Parsial

Anggota Komisi III DPRD Bayu Arie Sasongko memberikan masukan kepada dinas saat rapat. (FOTO K. ANAM SYAHMADANI/RADAR TEGAL)--

Penanganan Banjir dan Rob di Kota Tegal Jangan Parsial

 

TEGAL (Disway Jateng) - Banjir dan limpasan air laut ke daratan atau rob masih menjadi momok bagi masyarakat, terutama yang di pesisir Kota Tegal. Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tegal Bayu Arie Sasongko memandang penanganan banjir dan rob perlu direncanakan matang agar permasalahannya dapat diselesaikan secara tuntas dari hulu sampai hilir.

 

Jadi tidak parsial dan hanya memberikan solusi sesaat,” kata Bayu, kemarin.

 

Dalam Rapat Kerja dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) serta Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) Kota Tegal beberapa waktu lalu, Bayu meminta Organisasi Perangkat Daerah memberikan penjelasan secara komprehensif tentang cetak biru Penanganan Banjir dan Rob yang tengah dibuat oleh Pemerintah Jawa Tengah.

 

Menurut politisi PKS ini, penanangan banjir dan rob tidak dapat diselesaikan dalam waktu satu atau dua tahun, mengingat besarnya anggaran yang dibutuhkan. Yang saat ini perlu dilakukan adalah menentukan program kerja berkelanjutan berdasarkan skala prioritas yang tidak terbatasi pada masa tugas wali kota maupun DPRD.

 

Dengan perencanaan yang baik, DPRD dapat melakukan penganggaran multiyears berkelanjutan. Selain dari APBD Kota Tegal, dapat dari Pemerintah Provinsi maupun Pusat,” ujar Bayu.

 

Pemerintah Kota Tegal juga perlu menjalin komunikasi dan kerja sama dengan  Pemerintah Kabupaten Tegal dan Pemerintah Kabupaten Brebes yang berbatasan langsung, karena masalah ini saling beririsan dengan wilayah lain dan harus ada kesadaran bersama untuk menanganinya. Selain itu diperlukan Perda dan Perwal yang mengatur tentang larangan mendirikan bangunan di atas saluran air.

 

Mengingat masih banyak masyarakat yang abai terhadap dampak lingkungan yang muncul akibat didirikannya bangunan permanen di atas saluran air. Fenomena tersebut menjadi salah satu penyebab terjadinya genangan air dan juga banjir,” ungkap Bayu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar tegal