149 Ekor Sapi Positif PMK, 9 Juni Pasar Hewan di Temanggung Ditutup

149 Ekor Sapi Positif PMK, 9 Juni Pasar Hewan di Temanggung Ditutup

Petugas kesehatan hewan sedang memeriksa kesehatan kambing di pasar hewan Kranggan beberapa waktu lalu. (FOTO SETYO WUWUH/TEMANGGUNG EKSPRESS)--

TEMANGGUNG (Disway Jateng) - Kabupaten Temanggung saat ini sudah menjadi daerah terkena serangan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, setelah ditemukan sebanyak 149 ekor sapi yang dinyatakan positif. 

 

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian dan Peternakan Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto mengatakan, sejak pekan kemarin sebenarnya sudah ditemukan sapi yang mengalami kasus PMK. Namun untuk lebih memastikan penyakit tersebut harus dilakukan penegakan diagnosis. 

 

"Penegakan diagnosis ini dengan cara mengirim sampel darah sapi yang mengalami gejala PMK, sampel dikirim ke balai besar veteriner yang ada di Wates hasilnya baru keluar Senin kemarin," katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (7/6). 

 

Ia menjelaskan, hasilnya dari 149 sampel yang dikirim ternyata hampir semuanya positif PMK, sehingga saat ini Temanggung menjadi salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang sudah ditemukan kasus PMK. 

 

"Jumlah yang kita laporkan melalui iskhnas (sistem informasi kesehatan hewan nasional) terlaporkan 149 ekor sapi," terangnya.

 

Diterangkan Joko, selama menunggu hasil pemeriksaan dari sampel tersebut, petugas kesehatan hewan Temanggung sudah langsung melakukan penanganan terhadap sapi yang mengalami gejala PMK. 

 

"Dari gejala pertama ada waktu yang cukup lama, selama itu juga ada penanganan, jadi dari 149 ekor sapi ini sudah ada yang diobati 142 ekor. Dari 142 yang sudah diobati ini yang nampak membaik itu karena bisa sembuh 36 ekor, dari semua yang mati karena PMK belum ada namun yang dipotong 10 ekor sapi," jelasnya. 

 

Menurutnya, kasus PMK dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir ini sudah menyebar di 12 kecamatan dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Temanggung. 12 kecamatan tersebut di antaranya Bejen, Candiroto, Ngadirejo, Jumo, Bansari, Tlogomulyo, Parakan, Kedu, Tembarak, Kaloran dan kandangan. 

 

Joko mengatakan, penyebaran PMK memang sangat cepat, apalagi jika sapi yang terkena PMK tidak diisolasi. Memang penyakit ini tidak menular kepada manusia namun penyebarannya bisa mencapai lebih dari 90 persen. 

 

Ia menambahkan, dengan adanya temuan PMK ini, maka Pemerintah Kabupaten Temanggung berencana akan menutup semua pasar hewan pada tanggal 9 Juni 2022 mendatang. 

 

"Akan kami rapatkan rencana penutupan pasar hewan besok pagi (Rabu _red), sosialisasi penutupan pasar hewan juga sudah mulai kami lakukan, karena memang penutupan pasar hewan tidak bisa dilakukan dengan cara mendadak," tutupnya. (set/wan) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar tegal