Ngabuburit Sambil Menikmati Alam di Telaga Ranjeng

Ngabuburit Sambil Menikmati Alam di Telaga Ranjeng

BREBES (DiswayJateng) - Salah satu wisata alam, Telaga Ranjeng di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan menjadi lokasi favorit menghabiskan waktu atau ngabuburit tidak saja oleh warg.

Telaga seluas 48,5 hektar ini menawarkan eksotisme alami danau dan hutan. Lokasi ini tetap eksis dan memiliki daya pikat tersendiri dengan pesona alam yang asri. Terlebih, dengan kehadiran pasar wisata di depan telaga, yang baru diresmikan belum lama lama ini.

Di lokasi yang merupakan kawasan cagar alam di bawah pengawasan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Pemprov Jateng ini, para pengunjung dapat menyaksikan keindahan alam dan menyentuh langsung jutaan ikan yang hidup didalamnya hanya dengan menabur remah-remah makanan di pinggiran telaga.

Fenomena alam sempat membuat telaga Ranjeng semakin ramai manjadi bahan pembicaran, yakni menghilangnya jutaan ikan lele yang menjadi ciri khas telaga tersebut. Sebagai gantinya, saat ini wisatawan yang datang bisa menikmati keindahan alam sembari melihat tingkah habitat baru "penunggu" telaga yakni ribuan ikan dari jenis ikan mas, maupun mujair nila.

"Ikan lele memang sempat menghilang, tapi sekarang yang banyak muncul ke permukaan adalah sejenis ikan mas yang juga terlihat jinak," ungkap Jamal, petugas jaga telaga Ranjeng, Kamis (14/4).

Dikatakan, keberadaan Telaga Ranjeng merupakan sebuah bentuk kearifan lokal yang terus dipelihara baik oleh dirinya yang dipercaya sebagai juru kunci maupun juga masyarkat di sekitarnya. "Hal ini juga yang menjadikan kondisi lingkungan di sekitar telaga tetap terjaga," imbuhnya.

Supriyadi, 42, pengunjung asal Bumiayu, mengaku sengaja datang bersama keluarga sekedar untuk melepas kepenatan sembari menunggu waktu datangnya berbuka puasa. "Lokasinya masih sangat alami, jika sudah disini tidak terasa waktu sudah sore," kata dia.

Telaga Ranjeng merupakan salah satu lokasi wisata yang tergolong langka, di sana para pengunjung bisa berinteraksi dengan jutaan ikan dengan menabur remah-remah makanan di pinggiran telaga.

"Selain itu kondisi alam pegunungan juga membuat semakin betah," celetuk seorang pengunjung takjub melihat lingkungan di sekitar telaga.

Penulis: Teguh Supriyanto
Editor: Ismail Fuad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: