TBIG Latih 1.000 Siswa SMK Langsung On Site ke Menara Telekomunikasi di Bandung

TBIG Latih 1.000 Siswa SMK Langsung On Site ke Menara Telekomunikasi di Bandung

TBIG membawa siswa SMK ke menara telekomunikasi dalam pelatihan On Site Bandung -IST-

BANDUNG, diswayjateng.com - TBIG melibatkan 1.000 siswa dan alumni dari dua SMK di Kabupaten BANDUNG dalam Pelatihan On Site yang fokus pada teknologi jaringan dan informatika. Pelatihan On Site TBIG BANDUNG dianggap terobosan yang mempercepat penyelarasan pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri telekomunikasi modern.

Chief Business Support Officer TBIG, Lie Si An, pelatihan On Site TBIG Bandung disusun untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang memahami teori sekaligus mampu mengelola risiko lapangan.

“Kami membuka ruang belajar yang langsung bersentuhan dengan industri agar siswa tahu apa yang akan mereka hadapi ketika terjun ke dunia kerja,” tutur Lie Si An dalam keterangannya, Kamis 27 November 2025.

Pelatihan On Site TBIG Bandung menawarkan pendekatan pembelajaran yang berbeda karena siswa tidak hanya mendengar penjelasan tetapi mengerjakan simulasi nyata.

Pelatihan On Site TBIG Bandung dimulai melalui pengenalan Kurikulum Unggulan TBIG yang dipadukan dengan sesi lapangan.

Pelatihan On Site TBIG Bandung memperlihatkan bagaimana standar keselamatan K3 diterapkan secara ketat oleh teknisi di lapangan.

Para instruktur dari mitra industri menyampaikan materi teknis seperti pemeriksaan struktur menara, pengukuran kelayakan, hingga tata cara pelaporan kondisi lapangan.

TBIG dan mitra industrinya juga menandatangani MoU untuk memperkuat penyelenggaraan Kurikulum Unggulan sebagai bagian dari CSR dan komitmen ESG perusahaan.

Lie Si An menjelaskan bahwa pelibatan mitra ini mendorong rantai pasok TBIG untuk ikut menjalankan praktik ESG yang terukur dan konsisten.

“Kami ingin memastikan bahwa program sosial ini berdampak luas dan menjadi contoh implementasi SDGs yang bisa diduplikasi,” tegasnya.

Program ini bukan hanya menguntungkan siswa, tetapi juga menjadi ruang pelatihan bagi guru untuk memahami peralatan terbaru yang digunakan industri telekomunikasi.

Presiden Direktur TBIG, Herman Setya Budi, menegaskan bahwa perusahaan membutuhkan tenaga terampil yang siap bekerja dan memahami dinamika lapangan.

“Kami ingin lulusan SMK tidak lagi ragu memegang peralatan teknis karena mereka sudah melihat bahkan mempraktikkannya langsung,” ujar Herman.

Herman menambahkan bahwa pelatihan semacam ini mempersiapkan talenta muda untuk berkontribusi terhadap infrastruktur telekomunikasi yang menjadi tulang punggung konektivitas nasional.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: