Komunitas Masyarakat Sipil Jateng Konsolidasikan Upaya Pengurangan Risiko Bencana dan Perubahan Iklim

Komunitas Masyarakat Sipil Jateng Konsolidasikan Upaya Pengurangan Risiko Bencana dan Perubahan Iklim

forum bersama untuk memperkuat kolaborasi dalam pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim, di Hotel Candi Indah Semarang, 9–10 Desember 2025.-Istimewa/ Umar Dani -

Masyarakat Sipil Garda Terdepan Penanggulangan Bencana

Direktur Legepe, Warsito Ellwein, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa masyarakat sipil merupakan elemen strategis dalam tata kelola kebencanaan.

“Cara pandang manusia terhadap alam harus berubah dari ego-sentris menuju eco-sentris, yakni menempatkan alam sebagai pusat keseimbangan.

Inilah dasar gerakan penyelamatan lingkungan dan pembangunan permukiman ramah alam,” katanya.

Abdullah dari Gusdurian menekankan pentingnya penguatan pengorganisasian sumber daya lokal.

“Kita harus mengakui, masyarakat sipil adalah pihak pertama yang bergerak saat bencana terjadi. Potensi lokal sebenarnya banyak, tinggal bagaimana kita mampu mengorganisirnya,” ungkapnya.

 

Konsolidasi Jangka Panjang

Forum ini menjadi momentum awal konsolidasi isu strategis dan penentuan prioritas ke depan dalam upaya PRB dan adaptasi perubahan iklim.

Modal sosial, kapasitas komunitas, serta kearifan lokal dianggap perlu dilegitimasi dan diperkuat terutama bagi kelompok rentan yang memiliki kebutuhan spesifik dalam menghadapi bencana.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: