Serangan Koloni Monyet Ekor Panjang Rugikan Petani Bandungan Ratusan Juta
RUSAK : Sebanyak 10 hektare areal pertanian di Kecamatan Bandungan rusak akibat serangan koloni monyet. Foto : Ist/ Erna Yunus Basri--
SEMARANG - Petani di wilayah Desa Sidomukti dan Desa Duren Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang mengaku resah akan serangan koloni monyet ekor panjang.
Pasalnya, ratusan monyet ini datang ke pemukiman warga dan merusak lahan pertanian.
Tercatat, dari data Pemerintahan dua Desa yakni Desa Sidomukti dan Desa Duren Kecamatan Bandungan, diperkirakan mencapai 10 hektare areal pertanian yang rusak.
"Dua desa ini ada di tujuh dusun yang dirusak lahan pertaniannya oleh koloni monyet," ujar Antoni Cahyono, salah satu petani asal Geblok.
Ia mengungkapkan, di Dusun Geblok, Tegalsari dan Kluwihan masuk dalam wilayah Desa Sidomukti. Ada juga di Dusun Clapar, Kaligung, Krekesan, dan Legowo berada di Desa Duren.
Antoni menyebutkan, akibat serangan monyet ekor panjang para petani mengalami kerugian hingga ratusan juta.
"Koloni monyet merusak dan memakan tanaman daun bawang, tomat, buncis, cabai, hingga bunga mawar. Selain itu juga tanaman buah seperti alpukat," ungkap dia.
Menurut Antoni, karena kondisi sayur mayur rusak tak lagi bisa dipanen, petani ya menderita kerugian.
Sebenarnya sudah lama monyet-monyet ini masuk ke lahan pertanian, tapi beberapa waktu belakangan intensitasnya bertambah sering dan jumlah monyet bertambah banyak.
"Mereka tidak takut dengan petani perempuan. Kalau dihalau juga malah seperti menantang dan tidak menghiraukan," kata Antoni.
Sebenarnya, para petani sendiri sudah melakukan langkah antisipasi agar monyet tak masuk ke pertanian, di antaranya dengan membawa senapan saat ke lahan pertanian meskipun bukan untuk menembak.
"Kami kasihan juga dengan monyet-monyet tersebut, hanya untuk menakut-nakuti saja," imbuhnya.
Petani lain, Suwarni menambahkan koloni monyet sekali datang mencapai ratusan ekor. Monyet-monyet itu sudah tidak takut dengan manusia.
Diakuinya, tanaman sayur mayur miliknya hancur terutama daun bawang dan cabai.
Pada akhirnya, petani memilah yang masih bisa diselamatkan ya dipilah-pilah untuk kemudian dijual.
Para petani ini berharap, koloni monyet yang bersarang di area Pereng Putih tersebut harus segera ditangani agar tidak merugikan petani.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Semarang Edy Sukarno mengaku pihak merespon apa yang menjadi keluhan warga petani di Bandungan terhadap serangan koloni monyet ekor panjang.
"Kami bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam. Intinya, jika ada serangan kita akan undang BKSDA untuk menangani kera tersebut," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
